Jadi Artis of The Day Cirebon Babywearers



Audzubillahiminasyaitonirajim, Aku berlindung kepda Allah Dari syaiton yang terkutuk

Alhamdulillah atas izin Allah hari kamis ini ditunjuk admin The Cindai jadi Artis of The Day

Perkenalkan :


B I O D A T A

Nama : Rahayu Mulya
Nama panggilan : Rahayu/ Ayu
Tanggal Lahir : 23 Agustus 1989
Nama Suami : Rifky Adriansyah
Nama Anak : Muhammad Fatih Alkautsar (31 bulan)
Soon: Sedang mengandung 30 minggu

Domisili: KMI A2 No 27 kesambi
Pekerjaan: Mengurus suami dan anak, Ibu rumah tangga
Profesi: Perawat
Asal : kota Bogor
Pendidikan :
- SDN Selakopi Bogor
- SMPN 1 Bogor
- SMAN 1 Bogor
- Universitas Indonesia Fakuktas Ilmu Keperawatan Depok


🔹Fb : Rahayu Mulya
🔹Instagram : @rahayumulya77

Nah Emak2 solihah Mangga jikalau ada yg mau ditanyakan dari ayu,

maaf jika berkenan pertanyaan dikasih emot tangan (✋🏼👋☝👍) supaya terditeksi dan tidak terlewat

Silahkan yg bermanfaat diambil, yg buruknya dibuang dan di keep hanya di group ini saja

Semoga Allah memberkahi kegiatan kita

Wassalamualaikum



Waalikumsalam Mak fida, temen duduk bareng waktu kopdar pertama di rumah mak Alena yah, bersama mak @6282214768825

Kelahiran Fatih (sekalian birth story yah, maaf kepanjangan coz kopas dari blog)

GELOMBANG CINTA DATANG

“HAH? Bukaan 4, kok uda bukaan 4 aja ya”

“Mungkin ibunya ga dirasa kali sakitnya”

Lalu kata-kata “bukaan 4” terngiang ngiang di otak, mengundang gelombang kontraksi yang semakin kuat dan terasa….sakitnya. Ayu dipersilahkan menandatangani inform consent IMD dan rooming in.

MENIKMATI RASANYA KONTRAKSI DAN PEMBUKAAN

Di kamar rawat Ayu disuruh miring kiri untuk mempercepat pesalinan. Teh ningsih sigap usap usap pinggang Ayu. usapan teh Ncih cukup bikin nyman. Saat ada jeda kontraksi, Ayu bisa napas dan ngobrol sama teh Ningsih, tapi saat kontrasi datang, Ayu Cuma bisa bersalawat sambil mengeluarkan suara-suara “Ah Ah ah” sembari berusaha senyum. Katanya kalau bibir senyum, pembukaan dibawah juga ikutan senyum alias makin terbuka lebar. Ayu juga berusaha nggak teriak supaya energy bisa tetep tersimpan sampai saatnya yang tepat nanti untuk dikeluarkan.

MasyaAllah kontrasi semakin terasa nyata dan rapat. MasyaAllah di tengah-tengah rasa nyeri yang teramat sangat tiba-tiba ada perasaan ingin menyerah, maksudnya rasanya ingin menyerahkan proses ini ke Bidan, mau diapain aja silahkan. Tapi Alhamdulillah masih bisa inget dengan kata-kata sakti mamah kalau yang bisa menolong kita dalam proses persalinan ini Cuma Allah, bidan itu cuma perantara. Disinilah titik kritis tentang ketauhidan kita, tentang keyakinan kita apakah 100% kepada Allah, tentang iman kita terhadap segala peristiwa yang terjadi adalah karena kenedak-Nya.

Reclaim The power, ya filosofi Gentle birth yang udah Ayu baca-baca selama hamil itu harus di praktikan. Inget, bukan Cuma Ayu yang lagi berjuang menahan segala rasa ini, ada pemeran utama yang juga lagi berjuang di bawah sana, di ruangan yang lebih sempit dan gelap, ada Ayu dan Eky junior yang lagi mencari jalan keluar. Semakin bagus mulesnya berarti si Junior semakin turun ke jalan lahir.

BUKAAN LENGKAP

Teh Ningsih sudah gentian sama mamah, mamah sekarang yang usap usap pinggang Ayu sembari kasih ayu minum air putih doa dan zikir mamah. Teh Ncih sama A Anggi lagi cari Martabak isi ketan dan milo hangat katanya.

Jam 21.00 tiba-tiba ada perasaan ingin meneran, akhirnya Ayu tau bagaimana rasanya dorongan meneran. Rasanya bukan seperti ingin BAB, tapi seperti hemmm ada kontaksi dan tegangan otot yang panjang dan menyebar dari vagina, perineum, sampai ke anus, menghasilkan suara menekan. Ini bukan reflex tubuh yang baru dirasain, ini reflex tubuh saat klimaks dalam ibadah itu, wow Birthgasm. Langsung lapor ke bidan bedah kalo sudah ada perasaan ingin meneran yang reflex ga ketahan. Langsung bidan bedah melakukan cek bukaan dalam
Dan…WOW BUKAAN LENGKAP
Dengan sigap Bidan Bedah langsung mengajak ke ruang bersalin, pas ditawarin kursi roda, Ayu tolak dan memilih buat jalan aja sembari meringis ringis nahan sakit. Nggak berapa lama datanglah bidan senior bermuka teduh yaitu Bidan Srie Dody, Alhamdulillah seperti yang Ayu minta Ke Allah supaya ditangani langsung sama Bidan Srie Dody terkabul.

Berhubung suami tersayang masih di Cirebon, maka yang masuk ke ruang bersalin nemenin Ayu adalah Mamah. Ini jadi pengalaman pertama buat melahirkan pun pengalaman pertama mamah menemani anaknya melahirkan secara normal, karena anak sama mantunya yang lain lahirannya C-Section. Kami berdua tegang dan saling support.

DIATAS BRANGKAR MELAHIRKAN

Kata bidan Sri, kalau ada dorongan buat meneran, bantu dorong dengan mengedan. Kalau keinginan menerannya hilang manajemen dengan proses napas dalam, kalau keinginan menerannya masih ada, Jeda dengan napas langsung lanjutin lagi mengedannya. Itu instruksi simple dari Bidan tapi rasanya Maraton buat Ayu. Ya bener banget, kalau melahirkan itu Marathon bukan sprint. Nggak nyeri, nyeri pembukaan yang dari tadi dirasain hilang, yang terasa sekarag cuape banget.

Dorongan meneran pertama datang, maka saya coba menekan dengan posisi litothomi maksimal, mata memejam, gigi gemeretak, napas terhatan, dan fokus meneran pada area perut ke bawah, tanpa suara. Tapi karena proses melahirkan ini berpusat di spinal bukan di brain, maka latihan napas, latihan meneran dan latihan2 lainnya yang ayu dapet selama senam hamil beberapa kali hilang memorinya. Sempet salah cara napasnya, atau salah cara menerannya.

Push-breath-push-rest berulang berkali kali, ayu sampe lupa berapa kali siklus ini terjadi. Asli yang dibutuhkan dalam proses melahirkan normal adalah endurance. Latihan fisik yang cukup berat belakangan ini sangat membantu endurance. Sekitar 45 menit proses yang berulang ulang ini dilakukan, mamah yang ada disamping Ayu sigap ngasih Ayu minum setiap fase rest, atau ngasih kurma buat nambah tenanga. Bidan bedah dan bidan Sri masih sangat sabar menemani, mengingatkan untuk napas saat fase push Ayu kelamaan, mnjadi tumpuan kaki saat posisi litotomi. Ayu juga udah berubah posisi beberapa kali. Tentang posisi nih, Ayu ngerasa posisi miring kiri sambil angkat kaki kanan ngaruh banget ke proses penurunan kepala bayi ke jalan lahir, setiap posisi miring ayu ngerasa ada pergerakan dari kepala si Junior dibawah sana.

Entah di menit keberapa, saat posisi istirahat terasa ada rasa hangat merembes dari bawah sana. Bukan hangat sih tepatnya, tapi cukup panas, ternyata Bidan Sri melakukan proses Amniotomy alias pemecahan selaput ketuban. Dah pas lithotomy dilakukan, keinginan untuk meneran semakin menggila. Jeda istirahat jadi makin sedikit, Baru meneran aga lama, lalu hilang, isirahat sebentar doang, datang lagi keinginan meneran. Siklus Push-breath-push-rest terjadi semakin cepat, rapat, dan intens. Samapai sampai Ayu nggak tau kapan itu Bidan Sri melakukan Episiotomy, nggak kerasa sama sekali, ketutupan sama siklus meneran tadi.

Sampai satu titik perasaan meneran terjadi terus menerus tanpa ada jeda rest buat Ayu mengedan sekuat kuatnya, sambil jeda napas, lalu meneran lagi. Mau istirahat tapi nggak bisa, perasaan meneran itu terus berlanjut. Ternyata itu terjadi karena kepala bayi yang paling besar lagi keluar. Pas mau lanjut mengejan, Ayu ditepuk sama bidan sri untuk stop, ternyata saat itu seluruh kepala sudah keluar, proses melahirkan bahu, badan, pantat dan kaki dilakukan cepat tanpa meneran.

“Alhamdulillah” udah keluar yah kata bidan Sri tenang
Bayi laki laki keluar pukul 21.55"

Ada yang Ayu tunggu, Ayah anak ini. Bang Eky sampai pukul 03.00 dini hari, tangis haru pecah saat bang eky datang, terselip juga rasa bersalah dan penyesalan

HAMIL ANAK KE 2

Proses kehamilannya hampir sama kaya waktu Fatih, Hamil kebo katanya

Trimester 1 masih sibuk urus2 Family Gathering ke Ipukan🤭

Alhamdulillah kmrn pas 24 bulan sempet perdarahan dan kontrasi dikit karena emaknya terlalu girang

Cuma sehari aja sih perdarahannya, alhamdulillah sekarang nggak ada keluhan, dan emaknya lumayan rada  kalem😄















Halo mak Damar, kucoba jawab ya

1. Kenapa blw, karena waktu lahiran mencoba menerapkan prinsip gentle birth yg salah satu filosafinya ada "trust the baby" nah pas MpASI juga mencoba meneruskan prinsip mempercayai kemampuan bayi dalam makan, dan betul bayi itu pintar dan punya insting makan, disuruh makan dewekan, ehh dia makan, kami terpukau😃. kedua karena BB fatih cukup gede waktu kecil, jadi kami PD buat menerapkan metode blw ini, ketiga, karena kami hanya tinggal berdua aja, jadi minim omongan kakek nenek sodara2 dan netizen lainnya

InsyaAllah adiknya mau pakai metode Blw lagi mak

2. Kenal mak, seringnya kita donlotin dari youtube terud ditayangin di tv, jadi nggak nonton yutub langsung dari hp, kalo hp kami masih sangat membatasi mak sampi sekarang

3. Meyepakati rules dan program diawal, and than stick to the rules, sama humanized human sih

4. Bagi2 sama Ayah fatih, kalo dulu pas jadi ketua, saya seringnya nggak bawa fatih saat kopdar, ayahnya yg jaga, sama...sering bangun malem buat bikin materi Ig, konsep acara, proposal, dll

5. tiwi: stay young, cool, solihah
Herni: hangat, loyal, konsisten
cus: tegas, lantang, totalitas
Iis: empowerment, totalitas, palugada
Nurul: money,kritis,ramah
Dessi: informatif, aktif,leadership
Ayu: SoP, informatif, komunikatif
isti: supel,ramah,kooperatif

6. - kemabaran : kayanya ga ada yg mau kembaran sama gw deh
- ngademin : @Mamah Aleena Cbw 
- inspiratif : @Is Winarni Cbw 
- mood booster : @Fyan cBW






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas