Bayi Angkatan Korona

 Awal Tahun 2020, terjadi wabah penyakit menular Yang disebabkan oleh virus Covid 19 bernama penyakit korona. Sampai2 WHO menegakkan situasi pandemi, yang artinya penularan penyakit ini meluas ke seluruh bagian dunia. MasyaAllah virus kecil ciptaan Allah ini tak terlihat, tapi bisa membuat sindroma sakit yang cukup berbahaya bahkan mematikan. 


Untuk memperlambat laju penyebaran penyakit ini, maka pemerintah mengambil langkah PSBB alias pembatasan Sosial berskala besar. Kampanye stay at home di gaungkan, kita dianjurkan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah. Maka hidup barupun dimulai. Sekolah diliburkan, tapi tetap belajar dari rumah menggunakan gedjet. Orang kerja pada Work from home, masjid2 ditutup, nggak ada lagi solat berjamaah.


Hidup berubah 180 drajat


Tapi nggak begitu kerasa sih sama Ayu, yg notabene baru jadi emak 2 anak. Pandemi  nggak pandemi emang bakal stay at home, minimal 40 hari masa nifa


Tapi pandemi ini berpengaruh sama kisah hidupnya si soleh Fajar Alfurqon, ap aja yg beda? 

1. imunisasi terlambat

awal pandemi yang mencekam, terlebih saat itu ada di episentrum penyebaran, PSBB adalah kata yang mngerikan, pembatasan sosial berskala besar itu menurunkan TNI/PLRI/SATPOL PP/dan seluruh perangkat untuk memstikan kepatuhan dalam menjalani protokol kesehatan. jam malam diberlakukan, aktivitas dianjurkan dari rumah, usaha yang tidak masuk dalam 8 kriteria usaha vital tutup, rumah sakit jadi lebih mengerikan dibanding kuburan, dunia terang tapi terasa gelap, angin berhembus hanya menerpa debu, manausia jarang beredar dan berkeliaran, semua ini sangat menggangu. 

termasuk jadwal rutin untuk sayangku Fajjar yang baru lahir, Vaksinnya tertunda selama 1 bulan karena faskes bisan yang membuka layanan vaksinasi harus tutup atau mebatsi pengunjungnya hanya kepada ibu hamil 32 minggu saja. duhhh kasihan. tapi unungnya kami bisa mngejar vaksinasi yang hanya terlambat 1 bulan dari jadwal

2. kunjungan kwan pasca lahiran hanya 1 orang

ini sedih sih, karena habis lahiran kan kita expectnya bakal dikunjungi saudara, kawan, dan handai taulan. tapi karena pandemi ini, hanya Teh Nisa bidan hypnobirthing yang bisa jenguk, karena dia hadir pas hari H kelahiran yg notabene dulu tuh baru ada 3-10 orang yang dinytakan positif korona di Indonesia. Alhamdulillah segala nikmat Allah. meskipun tidak bisa bertatap wajah, rezeki Fajar tetap mengalir, kiriman2 hadiah datang melalui bapak paket. MasyaAllah terima kasih ya yang sudah kirim2 hadiah lahiran buat Fajar

3. nggak ada makan-makan or jalan

dulu nih, dulu waktu Fatih, otong rambut 40 hari aja di Kiddy cut Botani Square. 3 bula udah dibawa ngaji,4 bulan udah nyemplung ke kolam renang umum, 5 bulan udah staycation di Bandung, udah main ke Transtudio, 6 bulan jalan ke kuningan, wahhh banyaklah aktivitas bayi baru lahir. tapi Fajar,,sampai saat ini usianya 9 bulan, dia belum kemana-mana, potong rambut lahiran aja dipotong dewek sama bunda du usia 5 bulan, kegiatan dia hampir 90% dirumah. cuma pernah sekali kita nekat mbawa fajar dan fatih naik motor ke kuningan ke wisata alam Algifvalley 4 bulan

yah itulah segelintir kisah tentang pandemi. kisah yang akan dibagi ke generasi kedepan mengenai bencana alam dari virus, sungguh 2020 menjadi tahun kelabu bagi siapaun, sungguh kalian bayi-bayi pandemi yang terpilih. selamat datang di Dunia yang tidak bisa terprediksi ini, kalian hebat, dan Buda sanyang kalian








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Bapakku