Binding Memories by Writing

What keeps us healthy and happy   as we go through life?   If you were going to invest now   in your future best self,   where would you put your time and your energy?   There was a recent survey of millennials asking them what their most important life goals were,   and over 80 percent said   that a major life goal for them was to get rich.   And another 50 percent of those same young adults   said that another major life goal   was to become famous. And we're constantly told to lean in to work, to push harder   and achieve more.   We're given the impression that these are the things that we need to go after   in order to have a good life.   Pictures of entire lives,   of the choices that people make and how those choices work out for them,   those pictures are almost impossible to get.   Most of what we know about human life   we know from asking people to remember the past,   and as we know, hindsight is anything but 20/20.   We forget vast amounts of what happens to us

Dinas Malam Ruangan Bedah habis liqo baru pisah sama teman liqo, dia pindah koordinasi liqo, dia nggak di OI lagi, dia ke Bogor Timur aku sedih, karena berteman dengannya sudah 8 tahun, dari lulus SMA 2008 sampai 2015 kita satu liqo berteman dengannya dari awalnya ga cocok sampai jadi bestfriend banget, sampai paham satu sama lain tanpa bicara, cukup dari tatapan saja aku dah tau apa yang dia pikirkan.. tapi hidup adalah pilihan kan,, ya udah, anggap aja kesedihan ini adalah gambaran cinta dan sayang karena Allah kepada teman satu muslim selamat menjadi ADKP ya Ibu Dosen Makasih sudah mau jadi pendamping CMW

Rahayu Mulya. Begitulah aku memanggilnya. Buat aku sosok rahayu mulya adalah seorang teman yang sangat menginspiratif, sholihah, dan mempunyai semangat belajar yang tinggi tentunya.  Berawal dari japri-an dia yang berisi, dia hanya japri yang dia harapkan datang, salah satunya aku *terharu*. Sabtu siang kita akhirnya berjanji untuk meet up. Agak khawatir juga soalnya dia habis lepas malam, takut cape. Tapi ternyata dia juga berniat bertemu, jadilah kita bertemu di salah satu tempat bersejarah kita yakni, “bakso jamban” stasiun UI. Kenapa bakso jamban ?. kami menamainya karena dulu letaknya disebelah toilet stasiun ui. Haha. Tapi sekarang sudah bukan disitu lagi tempatnya. Sekarang sudah cukup berkelas kok :P . Yang bikin aku terharu, adalah pada saat kita makan bakso, dia selalu menawarkanku garam. Ternyata dia masih ingat kebiasan dulu kalo kita makan bareng. *you know me so well lah rahayu*. Haha. Banyak topik yang kami bicarakan, mulai dari kabar sekarang, pekerja