Binding Memories by Writing

Assalamualaikum Alhamdulillah kembali menulis, sekarang tengah malam tepat pukul 00.53, ya inilah waktu me-time saya sekarang, bersama cemilan pisang camdevish dan biskuit bayi milna fatih (yang dia ga suka) metime, time to healing. sekarang fatih berusia 14 bulan, sedang ada pada fase aktif diberbagai aspek perkembangan, saya secara jujur mengatakan lelah, ia saya cape juga ternyata mengikuti pola tumbuh kembang fatih yang terjadi secara cepat dan massive sementara saya sebagai ibunya tidak mampu mengikuti dengan kecepatan dan intensitas yang sama. tapi kelelahan itu segera terurai jika melihat kepintarannya, Alhamdulillah Puji Syujur kepada Allah. nah hari ini Ayu mau mendokumentasikan permulaan dan perjalanan fatih mengenal makanan padatnya alias MPASI, seperti catatan sebelimnya, si Fatih menjalani metode BLW atau Baby led weaning (yes, He led me, I'm just follow).  BLW Fatih dimulai saat dia ulang bulan ke 6 yaitu 12 November 2017 saat makan pagi, dengan buah man

Muhammad Fatih Alkautsar berusia 9 bulan tepat 12 Februari 2018. berarti pemberian makan dengan metode baby led weaning sudah berjalan hampir 3 bulan. Evaluasi dari berat setiap bulan ke Posyandu memberikan angka yang cukup menenangkan jiwa, dibulan pertama naik sebanyak 300 gram, bulan ke dua naik 500 gram, dan meri kita lihat bagaimana kenaikan berat Badan di bulan ke tiga. Kenaikan berat badan menjadi acuan evaluasi yang paten untuk mengetahui kecukupan pemenuhan nutrisi Fatih, karena jika terjadi stagnansi atau penurunan berat badan berarti ada yang perlu dievaluasi dari proses pemberian MPASI. Selain kurva berat badan bulanan yang membuat Bunda berdebar, ada satu lagi nih momok yang bikin bunda cemas, yaitu kondisi devisiensi zat besi (ADB). Menurut Rapley (2008) saat bayi mencapai usia 6 bulan ia membutuhkan zat besi dan zink dalam jumlah tertentu yang hanya bisa dipenuhi dari makanan padat diluar ASI. Sehingga sejak usia 6 bulan harus sudah dikenalkan dengan maknan yang ka