Positif garis dua

Bismillahirhmanirrahim…

Assalamualaikum, Alhamdulillah bisa menulis lagi. Ternyata menulis bikin hati senang, ga perduli banyak atau sedikitnya pembaca, yang jelas setelah menulis dan mengabadikannya d blog pribadi ini saya merasa produktif. Hehehe

Lanjutin tema tulisan sebelumnya ya, tentang ferlititas, program hamil, dan hasilnya. Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan Agustus alias tujuh bulan. Bagi mereka yang sudah menikah lama dan belum diberikan momongan tujuh bulan adalah masa yang sangat singkat, ya saya sangat salut akan kesabaran pasangan-pasangan di luar sana yang bertahun-tahun belum diberikan momongan. MasyaAllah mereka sangat sabar dalam menajalaninya. Saya merasa malu dan merasa kurang sabar kalau dibandingkan dengan mereka. Saat menjalani tujuh bulan tanpa ada tanda-tanda perkembangan janin di Rahim, saya senewen parah.

Untuk mengalihkan perhatian dari hal yang satu itu, sempat saya fokuskan diri untuk mencari pekerjaan. Dua rumah sakit di Cirebon sempat memanggil saya untuk tes soal pengetahuan, tes medical skill, dan wawancara. Satu rumah sakit menolak pada tahapan akhir wawancara direksi, satu lagi menerima Alhamdulillah.

Semangat dan sempat lupa dengan obsesi punya momongan, saya berniat untuk bekerja. Mengasah kembali keahilan keperwatan yang aga memudar selama adabtasi dengan pekerjaan baru sebagai seorang isteri dan ibu rumah tangga. Tapi hal yang tak disangka sangka datang, MasyaAllah ini keajaiban, ini keajaiban, ini keajaiban….saya sangat mengingat detail moment berharga ini, moment ini sangat indah, sehingga tidak ada sesuatupun yang dapat mengalikannya. MasyaAllah, Walhamdulilah

Suatu hari, saat menerima kembali kabar seorang teman dekat yang sudah berbadan dua sesaat setelah pernikahnnya, MasyaAllah, saya senang dan turut bahagia mendengar kabar itu. Disaat yang sama saya sedang menunggu nunggu si tamu bulanan datang, saya sudah terlambat tiga hari dari waktu yang seharusnya si period itu menghampiri. Minggu itu saya sedang berolah raga getol-getolnya, sambil nungguin panggilan training kerjaan baru yang belum mulai-mulai. Olah raga setiap hari, aerobic, Yoga, Philates, aeroik lagi, dan terakir saya lagi olah raga step up naik turun kasur pendek, cuape banget, entahlah minggu ini seperti ada energy ekstra buat berolah raga. Badan memang terasa nggak enak, makanya saya banyakin yoga, pinggang pegel banget, nggak seperti biasanya. Dan tanda-tanda datanyanya periode juga semakin menggila. Ayolah menstruasi datanglah.

Dan benar saja, setelah work out tadi siang, sorenya si tamu datang. Alhamdulillah saya syukuri, walaupun ada sedikit rasa sedih juga terselip di hati. Haid artinya nggak solat, nggak baca Al-quran, nggak puasa, and this is free time to do workout more and more, Aha. Hampir setiap hari olah raga, tapi badan bukannya tambah enak, tapi malah tambah nggak enak. Pinggang pegal, PD kencang, ngantukan, dan yang aneh adalah darah menstruasi yang keluar sangat sedikit sekali, setiap hari sedikit, biasanya di hari kedua saya harus ganti pembalut setiap 3 jam, tapi sekarang ini berbeda, hanya flek-flek darah yang aku ngga ngerti apa ini.

Tapi dalam hati ada yang nyeletuk, mungkin ini implantation bleeding. Duh saya nggak mau GR, tapi ada keyakinan dalam hati,,,iya sepertinya ini iya.

Suatu pagi di hari jumat saya diam diam tanpa sepengetahuan Abang pergi ke Apotek. Mau beli alat test pack, alat uji kehamilan melalui urin untuk mengukur kadar tinggi dan rendahnya hormone HCG yang menandakan adanya kehamilan. Nggak mau rugi karena kecewa dengan hasil, saya minta test pack yang paling murah, plus chamber urinnya seharga Rp 7.300. bawa pulang ke rumah, berniat besok pagi ngetest urin. Niatnya ga bakal kasih tau si Abang kalo hasilnya negatif, ataupun positif. Pokoknya itu misi diam diam saja.

Bangun tidur jam 4.30 pagi, saya langsung lari ke kamar mandi diam diam, mau coba test pack yang baru pertama kali saya lakukan. Saya tampung urin pagi di dalam chamber lalu saya letakan di atas tumpukan ember yang aga tinggi,,,tangan gemetar memegang test pack,,,napas saya terthan, apapun hasilnya saya iklaskan. Saat ujung test pack saya celupkan ke dalam urin, seketika ada cairan warna pink yang naik ke atas kertas indicator, perlahan tapi pasti si cairan pink ini memunculkan satu garis dibawah sebagai garis control. Ok lah satu garis terlihat jelas. Napas semakin sesak menunggu cairan pink terus naik ke area yang menunjukan garis hamil atau tidak, jika dua gari berarti postitif, kalau garis tanda hamil tidak muncul berarti saya negatif hamil,,,semakin tahan napas dan semakin tagang, nggak bisa mikir apa-apa karena si cairan pink itu membentuk satu garis tegas lainnya yang membentuk tanda dua garis sejajar yang artinya saya positif hamil. Kontan saat semua cairan pink berhenti bergerak, saya teriak-teriak lari dari kamar mandi ke kamar “Bang Bang Garisnya dua, garisnya dua” sampai lupa kalau ini adalah misi diam diam.

Abang yang masih tidur segera bangun kaget, kaget nggak ngerti, aneh merhatiin alat test pack kecil yang saya acung acungkan, belum sadar dari tidurnya, yang keluar dari mulutnya bikin saya pingin ketawa “garis dua apaan” hahahaha. Segera saya sodorkan cara baca test pack kepadanya,,,dengan mata berbinar dia lihat dan bandingkan hasil test pack dengan gambar tanda hamil di petunjuk, kami saling berpelukan seperti telleubies sambil menangis, menagis bahagia yang sesaat kemudia berganti jadi perasaan campur aduk, ada rasa haru bahagia, cemas, tidak percaya, dan ahhhh sudahlah,,,ini rasa yang selalu muncul dan sulit diceritakan, melebihi perasaan waktu mendapat kabar kalau saya terpilih untuk berangkat ke Amerika untuk pertukaran pelajar atau perasaan menerima proposal abang waktu mau mulai taaruf dulu. Oh oh oh

Pulang kerja abang saya minta untuk membelikan alat test pack yang paling mahal dan paling sensitif untuk validasi data. Pagi harinya kami berdua memperhatikan lagi bagaimana tanda garis dua itu muncul kembali di alat yang lebih high tech ini, dan hasilnya masih sama, saya positif hamil. Alhamdulillah YA Allah. Akhir minggunya kami mendatangi dokter kandungan untuk cek kantung kehamilan dan letaknya dalam Rahim. Menggunakan alat USG pervaginam terlihat ada kantung kehamilan kecil yang belum ada penghuninya, dan Alhamdulillah letaknya dibagian atas Rahim, bukan disamping atau diawah.

Alhamdulillah rasa syukur saya dan Abang kepada Allah sangat besar. Terima kasih Allah memberikan izin kepada kami untuk menjadi orang tua. Keturunan yang soleh akan menjadi harta yang paling  berhagra, sehingga kami bisa terus mendapatkan doa darinya setelah kami meninggal kelak. Terima kasih ya Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas