Kontrol Hamil ke Puskesmas

Assalamualaikum

Hari ini Ayu mau sharing mengenai pengaalaman mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dari pemerintah. Menyadari bahwa tidak semua ibu-ibu di Indonesia mengetahui dan mendapatkan pelayanan ini, maka saya mau sharing, sehingga diharapkan kedepannya pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia bisa dirasakan oleh semua masyarakat Indonesia.

Stiker ditempel di kaca rumah : perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi

Jadi awalnya, sebagai ibu hamil baru pertama kali, saya merasa lack of knowledge tentang dunia kehamilan. Mulailah mencari informasi bantun kesehatan. Pertama kali itu pas saya mengalami implantation bleeding selama tujuh hari, panik lah ya, segera saya dan suami mencari layanan SPOG di kota Cirebon. Waktu itu saya pilih Rumah sakit baru ditengah kota, saat periksa saya langsung ditawari usg transvaginal untuk mengecek kantung kehamilan. Kami menerima, Alhamdulillah hasilnya juga terlihat ada kantung didalam Rahim saya. Pas ke kasir, kami yang baru pertama kali berobat dibuatnya terbelalak dengan biaya konsultasi, USG tran-V, obat, pendaftaran, dll, wah wah cukup mahal sekali, Alhamdulillah rezeki anak ini ada, pulanglah kami dengan kesimpulan, Alamak, mahal kali biaya control kehamilan. Saya yang sempat kerja di rumah sakit mana tau sama harga yang selangit ini, karena selama kerja di rumah sakit saya pasti pake asuransi pegawai yang gratisan. Dan lagi, dari kecil sampai besar saya dan keluarga selalu berobat ke pelayanan kesehatan milik departemen kehutanan, yang artinya gratisan juga, hehehe.

Bulan berikutnya kami mencari referensi rumah sakit lainnya di Kota Cirebon, Alhamdulillah kami cocok dengan rumah sakit Ibu dan anak yang satu ini, saya merasa nyaman dengan dokternya yang perempuan dan harga konsul, USG, dan obatnya lebih masuk akal dan masuk budget kami. Selama trimester pertama kami selalu mencari layanan kesehatan ke SPOG dan rumah sakit.

Saya berkenalan dengan layanan kesehatan Puskesmas baru di bulan ke 4. Saat itu saya membutuhkan suntik vaksin tetanus tokso yang ternyata hanya tersedia di puskesmas serumnya, rumah sakit tidak menyediakannya. Maka, saat saya pulang kampung ke Bogor, saya pun mengunjungi poli KIA di puskesmas Pasir Mulya (puskesmas komplek kehutanan tempat saya tinggal dulu). Dan ternyata, saya baru tau ada paket pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, dan cukup komprehensif kalo menurut saya.

Pertama, saya daftar dengan membayar RP 3000, terus saya antri ke poli KIA (kesehatan ibu dan anak), lalu saya di panggil masuk, saat masuk saya dianamnesa tentang kehamilan saya, lalu bidan mempersilahkan saya untuk naik ke barak pemeriksaan. Saya diukur lingkar lengan atas untuk menentukan status gizi, diukur tinggi fundus uteri untuk menentukan perkembangan janin, di cek letak janinnya, didengar suara degup jantung janin, dan terakhir saya disuntuk vaksin TT di lengan atas kiri. Saya pikir sudah selesai, ternyata belum, tiba-tiba saya diberi satu bungkus biscuit khusus ibu hamil rasa peanut butter dengan strawberry cream ditengahnya, yaa ampun ini apa? Kok saya baru tau ya. Lalu bidan menyuruh saya periksa kadar haemoglobin untuk menentukan apakah saya butuh suplemen FE, saya dapat rujukan ke poli laboratorium dengan membayar dulu RP 5000. Mendunggu sekitar 5 menit setelah darah saya diambil, hasilpun keluar, lalu saya bawa hasilnya kembali ke poli KIA, disana saya bertemu Alhli gizi yang memberikan wejangan tentang makan sehat, barus setelah itu saya pulang.

Pengalaman pertama saya ke puskesmas ini membuat mata saya terbuka, ternyata pemerintah sudah cukup baik dalam system pelayanan kesehatan ibu dan anak. MasyaAllah, hanya dengan uang RP 8000, saya sudah dapat banyak sekali pelayanan kesehatan. Bayangkan kalau ini dilakukan di rumah sakit komersial di kota, tidak akan semua lapisan masyarakat mampu.

Kekaguman saya masih belum selesai sampai disini. Saat saya sudah kembali ke kota Cirebon, saat itu kehamilan saya menginjak usia lima bulan. Saya sebagai warga baru di komplek sini merasa sangat diperhatikan oleh kader kesehatannya. Suatu sore seorang ibu kader bertamu ke rumah saya untuk berkenalan dan menginfokan waktu posyandu untuk anak dan ibu hamil. Wah saya terharu, sampai didatangi ke rumah. Lalu beberpa hari kemudian, sang kader kesehatan datang lagi kerumah bersama dengan bidan desa yang hampir seumuran sama saya. Beliau datang untuk mendata saya, dan mengundang saya untuk menginjungi puskesmas besok harinya.

Berbekal undangan bidan desa yang berkunjung ke rumah kemarin, saya datang pagi-pagi diantar suami sembari berangkat kerja. Sesampainya disana saya melakukan pendaftaran dengan membayar RP 4000, lalu tidak lama saya segera dipanggil masuk ke ruang KIA, kembali saya bertemu bidan desa yang kemarin datang ke rumah. Di poli KIA saya mendapat pelayanan anamnesa kesehatan,TTV,  cek fundus uteri, cek letak janin, cek suara denyut jantung, mendapat suntik vaksin TT ke dua. Selanjutnya saya dirujuk ke poli kesehatan gigi untuk cek gigi, saya bayar RP 4000 untuk biaya konsultasi, selanjutnya saya balik lagi ke poli KIA, lalu saya dirujuk lagi ke poli Laboratorium untuk cek glukosa urine dan protein urine, setau saya sih fungsinya buat cek apakah ada indikasi diabetic gestational dan pre-eklamsia, oh ia, saya bayar lagi RP 6000. Selanjutnya saya dirujuk lagi untuk konsul hasil ke dokter umum, baru saya ambil obat yang berupa obat dan vitamin kehamilan yang diresepkan, baru deh pulang.

Dari puskesmas kecamatan jug saya mendapatkan buku KIA warna pink secara geratis. Ini buku passport buat ibu hamil, melahirkan, sampai anak usia 5 tahun. Bukunya bagus, banyak informasi yang dibutuhkan ibu hamil dan anak. Ada section ibu hamil, nifas, kontrasepsi, menyusui, dokumentasi kesehatan selama hamil, kesehatan anak, KSM, catatan vaksin anak, wah lengka deh

Tampak depan buku KIA

Daftar isi

KSM

Oh ia, yang membuat saya merasa spesial dan diperhatikan lagi oleh Negara adalah,,,saya menapatkan biscuit makanan tambahan ibu hamil lagi di sini, kan waktu di Bogor Cuma dapet satu bungkus ya, nah kalo di Cirebon sini setiap ibu hamil mendapatkan satu dus makanan tambahan ibu hamil yang berisi 30 bungkus untuk satu bulan, satu dus, duh duh saya seneng banget :)

PMT ibu hamil

Dapet 30 bungkus

Gratis

Kalau tidak ada masalah lagi pada kehamilan ini, misalnya flek atau kontraksi dini lagi kaya dulu, bulan depan saya mau berobat ke puskesmas lagi aja ah. Ntar ke SPOGnya pas usia 8 bulan sekali buat tau letak janin dan beratnya, dan terakhir pas 9 bulan ambil yang USG 4 D untuk make sure everything is ok dan aman buat lahiran di Bidan.

Sekian shering tentang layanan kesehatan puskesmas buat ibu hamilnya. Buat kamu yang belum tau, semoga bisa memeberikan informasi yang berguna ya

happy pregnancy buat kalian semua:)