Hari-Hari Menjelang Persalinan

Assalamualaikum...

Alhamdulillah bisa nulis lagi setelah hampir dua bulan tidak menulis.

Hari ini Sabtu 29 April 2017 tepat usia kandungan 38 Minggu, Alhamdulillah saat ini sedang menanti hari dimana gelombang cinta itu akan datang, kedatangan si gelombang cinta alias kontraksi yang tidak bisa ditebak kapan, dimana, dan bagaimana ini pertanda bahwa Bunda akan segera bertemu si ganteng.



Menunggu, memang membutuhkan kesabaran, kepasrahan, dan rasa Tawakal kepada Allah. Anak pertama, yang berarti merasakan segalanya untuk pertama kali. Sehingga segala fenomena yang terjadi menjelang persalinan menjadi moment yang indah untuk dirasakan, diperhatikan, dan diamati.

Apa saja yang dilakukan, dirasa, dan dipersiapan di fase terminal kehamilan ini?

Pertama, Ayu dan Abang memutuskan untuk melahirkan di kota asal kami, Bogor, sehingga saat usia kandungan menginjak 34 minggu Ayu sudah hijrah dari Cirebon ke Bogor.




Di Bogor hal yang pertama dilakukan adalah membuat janji dengan penolong persalinan yang sebelumnya, pada usia kandungan 24 minggu telah dipilih. Mulai deh mendaftarkan diri dan memeriksakan kandungan ke bidan dan dokter di Bogor dengan bekal buku UGS dan buku warna pink sebagai passportnya. Di Bogor ini Ayu memilih Bidan Srie Dodi untuk melahirkan secara normal, dan memilih Dr. Farah Dina di Rumah Sakit ibu dan anak Bunda Suryatni jika membutukan tindakan medis emergency.

Setiap hari kamis jam 9 sampai jam 10 saya mengikuti kelas senam hamil di klinik bersalin bidan Srie Dody, Alhamdulillah letaknya sangat terjangkau dari rumah, Cuma jalan 10 menit aja ke komplek belakang rumah sudah sampai. Senam hamil ini sebagai ajang bonding sama bidan dan tempat dimana saya akan melahirkan, selain itu saya juga memanfaatkan group senam ini sebagai support group, karena tidak dipungkiri, proses persalinan ini membuat saya grogi dan nervous. Pun bisa mendapatkan banyak pengetahuan, karena diakhir sesi senam ibu Bidan Henny sang instruktur senam selalu memberikan kelas-kelas persiapan kelahiran dan pascanya, seperti breastfeeding, pijat bayi, perawatan tali pusat, pananganan jaundice, perawatan payudara, dan banyak lagi. Jalan pagi dan main birthing ball juga rutin dilakukan, supaya si ganteng ini cepat turun kepalanya ke panggul dan siap dalam posisi mantap saat bersalin kelak. Tak lupa juga saya meneruskan latihan yoga mandiri yang sering saya lakukan sejak hamil 2 bulan. Kenapa banyak kali aktivitas fisiknya? Karena persalinan membutuhkan fisik yang prima dan mental yang kuat.

Baby bums, bagi saya adalah keajaiban. Setiap berkaca diri saya saya selalu takjub melihat perubahan yang terjadi dalam tubuh, duh duh kok bias ya ada yang bergerak-gerak didalam perut, geraknya pun penuh interaksi, dia berespon pada sentuhan, dia bergoyang pada rangsangan suara keras dari luar, dia mengeras bila kelapran, dan dia menari saat makan datang. Ahhhh indahnya, ajaib. Di fase terminasi kehamilan ini bentuk bums makin besar dan membulat, lucu sekali melihatnya, perut saya seperti dipasangkan sabuk dengan bantalan di bagian perut. Ahh ini moment. Maka saya san Abang mencoba mengabadikan ini dengan melakukan Maternity photograph di studio Alam puzzle Bogor, letaknya di jalan semeru, seberang hotel semeru. Fotograpernya sangan profesioanl dan ngerti banget apa yang kita mau. Harga perlembar foto yang dipilih adalah 25.000, minimal pilih lima foto, cukup terjangkau dengan hasil yang memuaskan.






Belanja perlengkapan bayi dan packing apa saja yang dibutuhkan untuk dibawa ke tempat persalinan juga seru banget. Walaupun selama di Bogor ini mobilisasi saya terbatas, tapi untungnya punya saudara yang siap sedia membantu dan mengantar. Saat mencuci dan menyetrika baju bayi yang alangkah imut dan kecilnya selalu membuat saya gemas, aduhh baru pegang bajunya aja saya sudah dibuatnya bahagia, bagaimana kalau baju kecil ini sudah ada yang pakai, ahhh tak terkira pasti rasa bagianya.

Sekian dulu cerita menjelang persalinan, semoga besok bias menulis lagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Prosedur Pemberian Obat supositoria