Baby Led Weaning segan Spoon-feeding tak mau

Assalamualaikum

Postingan kedua dengan tema MPASI lagi…

Baby Led Weaning segan Spoon-feeding tak mau, ya, begitulah yang akan terjadi bila kami tidak berilmu. Sebaga orang tua baru, semangat mencari ilmu memang mutlak adanya.

Daily basic need adalah kemampuan yang harus Muhammad Fatih Alkautsar miliki di tahun pertama hidupnya. Boys, you have a lot of development task to have at your 1st birthday. Bunda tau, tahun pertama hidup adalah tahun paling berat, karena kamu harus belajar kebutuhan dasar harian seperti menyusu, makan, mengunyah,minum dari gelas, mandi, obeh, berhias, tengkurep, terlentang, duduk, merangkak, berjalan, berkata, mencercau, bicara, aaahhhhhh kalau didaftar satu-satu akan lama. Dan sayangnya, Ayah bunda lupa bagaimana kemampuan itu bisa ayah dan bunda miliki. So, buat mengajarkan kamu hal-hal basic tersebut kami butuh belajar ulang.

Termasuk makan. Ya makan adalah aktivitas dasar dan sosial yang paling akan sering kamu lakukan. Start from your 6th month old until the rest of your life, you must eat, if not, you will die. Aduh ngeri kali kalimat mamah Ayu niJ tapi memang betul begitu kan, jadi kalau kami sebagai orang tua memulai pembelajaran penting ini dengan asal-asalan tanpa ilmu, aduhhh betapa bersalah kami kalau kamu berkembang menjadii individu dengan eating disorder. Maka hidup akan menjadi tidak menyenangkan dan menyiksa, karena dalam sehari minimal kamu harus makan dua sampai tiga kali sehari.

Bunda dan ayah akhirnya mulai belajar, bagaimana mengajarimu makan. Prinsipnya disatu tahun awal kehidupan ini bukan “memberimu makan” tapi “mengajarimu makan”. Ada dua metode yang saat ini berkembang, pertama spoon-feeding dengan dasar ilmu dari WHO guideline  tahun 2008 mengenai pemberian makan padat pertama bayi setelah ASI eksklusif 6 bulan. Dan yang kedua adalah Baby led weaning yang ditemukan, dan dikembangkan secara ilmiah oleh Gill Rapley.

Kami sangat familiar dengan spoon-feeding, semua keponakan kami diajari makan dengn cara spoon-feeding, mereka baik, berkembang, dan pada akhirnya mereka bisa makan. Tapi kami banyak mengambil hikmah dan pelajaran dari proses spoon-feeding. Kalau menurut Ayu secara pribadi, dalam mngajari anak makan dengan metode spoon-feeding, kita akan bekerja dua kali, mau tidak mau. Begini, anak yang diberi akan dengan sendok akan menikmati makanan padat bentuk pure dari usia 6 bulan dengan kenaikan tekstur yang bertahap. Namun scara alamiah bayi mendekati usia hampir satu tahun memiliki keinginan yang sangat kuat untu bisa makan dengan sendiri, makan dengan tangannya sendiri atau memegang sendok sendiri. Maka pembelajaran makan harus diuang lagi dengan materi makan sendiri.

Bagi Ayu secara pribadi Metode BLW ini mengajari anak makan tanpa harus bekerja dua kali. Karena bayi usia 6 bulan itu sudah bisa memberi makan dirinya sendiri, maka melatihnya langsung pada kemampuan permanen yang harus dimilikinya akan membuat kita satu kali memberi pengajaran makan, tapi membekas sampai dia tua. Satu kali memeberi pengajaran makan berari menghemat waktunya sehingga akan lebih banyak waktu untuknya mempelajari hal lain. dan pastinya seperti kata pepatah, belajar saat usia muda seperti menulis diatas batu, sulit di hapus, sebalikny, belajar diusia tua bagai meulis diatas air, mudah lupanya. Muda dan tua disini memang hanya beda terpaut 6 bulan, yang satu belajar makan sendiri usia 6 bulan yang satu satu tahun, tapi karena pertumbuhan satu tahun pertama kehidupan itu SKS padat, maka beda 6 bulan itu sangat jauh dan signifikan.
Agar tidak terjatuh pada pepatah slank yang Ayu buat sebagai judul : Baby Led Weaning segan Spoon-feeding tak mau, maka berilmu harus dan musti,dan wajib.

Saat usia Fat 4 bulan udah sounding sama Ayah tenang BLW, tapi belum intensif nih, baru sounding-sounding aja. Ini step awal loh, Karen kalo suami tidak setuju dengan metode blw, kita bisa jatuh pada pribahasa slank diatas. Usia 5 bulan makin intensif sounding ke suaminya, makin sering buka diskusi tentang BLW. Usia fatih 5 bulan kesepakatan blw dari suami sudah dikantongi, maka akan lebih mudah mendapat fasilitas BLW sepert high chair, slabber, kukusan,dll. Saat usia 5 bulan juga kami mulai rajin berselancar di dunia maya, baca artikel  atau nonton anak dengan blw bagaimana, saya juga suda khatam buku Gill rapley yang Baby-Led Waning cook book, selain itu, mewawancarai teman yang menerapkan metode BLW via WA…ahhh rasanya sudah mantap sekali.
Tapi pada kenyataanya saat memulai BLW ini sangat berat, sungguh berat. Singkatnya, saya ada pada posisi  Baby Led Weaning segan Spoon-feeding tak mau, seriously it’s real. Sampai saya hampir menyerah pada kondisi yang membingungkan sekali…

Bigung karena siapa coba yang saya sedang saya lawan saat ini, bayi usia 6 bulan yang melempar-lempar makanan dan melepehnya, dan membuat sesi makan menjadi berantakan, dan mengkhawatirkan kita mengenai mimpi buruk ia akan kekurangan gizi karena makanan tidak ada yang masuk, juga tentang seharusnya dia makan dengan porsi 125 ml diawal makan dan semua pikiran ini menghantui saya siang dan malam
Dan kembali lagi,,,,saya harus stop dan berpikir ulang

Stop dulu deh, coba liat genggaan anak ini, kecil kan, ia, lambungnya juga kecil, sekecil genggaman tangannya.

Stop, 125 ml itu takaran dan harapan siapa, bukan bayi yang punya perut, tapi kita, otak kita.

Stop, bukankah kita sepakat dari iklan di Tivi bahwah nggak kotor berarti nggak blajar

Dan stop, ini artinya kamu kurang ilmu,, harus beajar lagi…

Akhirnya saya meregek ke sumi untuk mebeli buku Baby-Led Weaning karya Gill Raply yang saat itu belum naik cetak. Keberadaanya hilang dipasaran Indonesia. Setelah pre-order satu bulan lamanya baru kami bisa memesan buku tersebut. Saat bukunya sampai saya lahap siang dan malam tanpa henti, membaca dan memaknai satu persatu setiap teorinya, saya abaca ulang buku cook book samai 3 kali, saya juga buka website Gill Rapley, banyak leaflet yang bagus disana




Sampai akhrnya keyakinan itu muncul kembali dalam bentuk rasa santai, slow, dan menikmati proses…
Benar adanya, panik adalah hal yang membuat semua ilmu yang dipelajari nggak ada gunanya…
Dan saat kondisi relax itu hadir, maka signal itu bisa ditangkap oleh Fatih yang juga menjadi pemakan yang secara bertahap berkembang,,,

Dan saya yakin dengan blw, saya nggak mau mengacaukan konsep makan Fatih dengan mencampur BLW dengan Spoon Feeding. Bismillah, saat usia fatih 7 bulan saya baru bisa lepas dari Baby Led Weaning segan Spoon-feeding tak mau, and I’m feel so free righ now, Alhamdulillah, memang harus berilmu sebelum beramal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Prosedur Pemberian Obat supositoria