KB Alami Non Hormonal kami

Bismillah

Alhamdulillah, Hari ini mau mulai rutin nulis blog lagi ah, mau merekam dan mengabadikan kebahagiaan tiada tara untuk kedua kalinya, Ya kali kedua diberikan kepercayaan amanah oleh Allah memiliki keturunan, MasyaAllah nikmat Allah yang sangat besar bagi kami.

Ayu KB-nya apa?


KBnya non-hormonal, metode perhitungan klender dan analisa cairan vagina. Nah loh apaan tuh?😄

Jadi setelah nifas lahiran fatih selesai, Haid langsung lancar teratur setiap bulannya, dengna fase antar haid 29 hari, jadi dari awal sudah kebentuk pola haidnya, langsung bisa memetakan kapan kondisi subur, kapan tidak subur, kapan harus haid, kapan berhenti haid. Setiap bulan selalu bikin oret-oretan kapan bakal dapet haid. Buat nentuin masa subur dan tidak subur bisa validasi pakai analisa cairan vagina, kalo cairan elastis bening sudah mulai muncul berarti sudah masuk masa subur, maka hal tersebut dikomunikasikan kepada suami.

Metode ini akan efektif dengan syarat:

1. Kenali siklus haidmu, berapa hari siklus antar haidnya, paling efektif diterapakan pada wanita dengan pola haid teratur
2. Pelajari analisa cairan vagina, saya baca buku "Taking charge your fertility" dibuku ini dibahas tuntas mengenai cairan vagina, arti dari semua bentuk cairan yg keluar dari bawah sana
3. Komunikasi efektif dan terbuka antar pasangan, kapan mau punya anak lagi harus sepakat dua pihak
4. Disiplin, jika sepakat untuk melakukan AZL atau coitus interuptis saat masa subur maka harus disiplin melakukan hal tersebut, jangan colong colongan, kalo merasa tidak mampu melakukannya, lebih baik dikomunikasikan dan disepakati untuk tidak ibadah di masa subur
5. Kenali resikonya

Nah, kalo syarat diatas tidak terpejuhi apa resikonya, cuma satu sih, yaitu HAMIL, hehehehe

Dan saya berusaha menghindari kehamilan yg tidak direncanakan, karena si jabang bayi punya hak disambut dengan suka cita dan kegembiraan saat hadir di rahim, maka hal ini menjadi kewajiban orang tua agar tidak muncul rasa takut, tidak siap, sedih, dan penolakan saat janin hadir di rahim

Selain itu, metode ini juga terbebas dari resiko sampingan metode KB lain, seperti hiad tidak teratur, kegemukan, gangguan hormon, ketidakcocokan IUD, tali IUD yg kepanjangan, tidak perlu suntik, implan, resiko kanker alat reproduksi, dll

Enak sih rasanya tidak perlu menanggung kemungkinan resiko yg saya list diatas, jadi merasa tugas kontrol kehamilan dengan jarak itu ya tugas berdua, suami dan isteri, bukan hanya tugas isteri aja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Bapakku