Kisahku IRT yang lolos CPNS 2020
Bismillah
Assalamualaikum Wr. Wb
Saat ini sore hari pukul 4 di depan meja makan rumah gunung batu, baru bangun tidur lepas dinas malam, ditemani secangkir kopi, edamame superindo, jeruk, dan nugget 365
Fatih si sulung sedang Outing class ke Kidzania Pasific place jakarta, sedangkan si Bungsu sedang menjadi penonton setia uwaknya
Ok aku mau cerita tentang kembalinya saya sebagai perawat klinisi setelah vacum sekitar 4 tahun sebagai stay at home mom, atau full time mom, prinsipnya bagi aku fulltime mom juga adalah kerja yang harus profesional dijalanin, harus upgrade ilmu, dan menjadi versi terbaik sebagai fulltime mom
Nah, sampailah waktu saya di tahun 2020 untuk memperbaharui STR saya yang sudah masuk masa kadaluarsa 5 tahun, karena saya tidak praktik dimanapun, maka saya tidak punya SIPP, kebetulan saat itu saya di cirebon ada kenalan teman FIK UI yang bekerja sebagai doksen keeperawatan, maka saya dapat dari beliau contact person PPNI Gabungan, alias PPNI yang mengakomodasi mereka yang memiliki institusi dalam berpraktik, yang praktik mandiri, yang tidak bekerja, dll
Setelah mendapat CP, saya mencoba mengejar SKP, saat itu saya harus mencapai SKP 25 poit untuk di review borang logbooknya, Alhamdulillah saat itu covid, jadi tidak perlu repot2 kesana kemari ikut seminar berSKP, tinggal duduk manis jam 13.00 di depan HP untuk mengikuti Dialy zoominar dari PPNI pusat, Alhamdulillah sambil menyusui dan membersamai anak 1 main, saya mendengarkan zoominar yang memberikan saya gratis SKP 3 setiap seminarya. Total SKP tang saya dapat dari dialy zoominar hampir 70-80 SKP, Alhamdulillah
Saya juga mendapatkan 2 SKP dari pengabdian masyarakat saya sebagai ketua komunitas Cirebon Babywearers selama 1 tahun
Dan beberapa SKP yang dulu saya dapatkan saat masih aktif bekerja
Alhamdulillah saya bisa mengisi logbook dan mengajukan borang penilaian ke PPNI gabungan kota Cirebon, setelah membayar kas tahunan PPNI pusat tentunya
SKP keluar, saya pun sudah punya STR untuk tahun 2020-2025, Alhamdulillah walaupun sebagai IRT, saya masih sangat fokus pada kenerlangsungan STR saya, jadi sewaktu waktu dibutuhkan saya siap, setidaknya saya masih masuk daftar "Registered Nurse" di Indonesia yang legal melakukan asuhan keperawatan.
Tak lama waktu berselang, muncullah pengumuman penerimaan CPNS tahun 2020, saat itu covid melanda, jadi banyak dibutuhkan tenaga kesehatan untuk garda terdepan dalam menanggulangan wabah covid
Saya lihat formasi Ners banyak dibutuhkan dibersagai lini, tapi sayangnya di Cirebon hanya terbuka 1 formasi Ners di RSUD Gunung jati, lalu saya main main ke Pemkot Bogor, wah ternyata RSUD Kota Bogor Membutuhkan 8 Ners, walaupun saat itu saya sangat minder dan berpikir tidak akan keterima, saya melihat peluang lebih besar di Bogor.
Lalu saya bicara santai dengan sang suami, " Ayah...bunda boleh ga ikutan CPNS?, Tak disangka kata Ayah " ia Boleh, coba aja"
Saya yang saat itu under estimate sama kemampuan diri karena sudah 4 tahun vakum dari dunian keperawatan, mendapat izin ikutan CPNS bikin saya lebih mempersiapkan diri, saya membeli buku persiapan CPNS, dan 2 buku lainnya untuk latihan, kalo ada soal matematika yang sulit, saya akan WA temen saya yang dosen Matematika, yaitu Ibu Maya Widyastuti, saya fotokan soalnya, nanti dia balas dengan memfotokan cara penyelesainnya. Untuk update keperawatan, saya selalu hadir dalam dialy zoominar yang diadakan oleh PPNI pusat, dari situ saya dapat banyak ilmu, terutama hal hal barubyang memang berkembang seiring waktu. Beruntungnya saya ikuta dialy zoominar membahas mengenai ujian kompetensi perawat oleh doksen Favorite saya do FIK UI, Bapak Masfuri, belaiu kupas tuntas ukom dengan berbagai cara penyelesaiannya, dan baiknya belaiu, diakhir zoominar, ada link untuk mendownload buku Ujian kompetesi tersebut
MasyaAllah, jika Allah sudah berkehendak ya, semuany dimudahkan
Tahapan pertama saat itu adalah Seleksi berkas, Alhamdulillah berkas saya lancar, KTP dan KK aman, datanya sama mggak ads yang salah, STR aktif, ijazah ada, upload upload upload, selesai, dan saat pengeumuman Alhamdulillah atas izin Allah saya berhak mengikuti SKD.
Seleksi dasar yang terdiri dari 3 komponen computer based test, yangbmenarik saat SKD adalah, saat itu saya sedang hamil usia kandunagan 9 bulan, jadi saat saya SKD saya diprioritaskan karena perut sudah membuncit sekali, saya juga sudah membawa koper lahiran kalo kalo anak ini brojol habis ujian, tapi untungnya nggak, bisa masuk koran saya nanati, heheh
Ujian SKD 1,5 jam Alhamdulillah selesai, saya yang diantar oleh andung dan Fatih segera mengeklik selesai, keluarlah nilai, saya nggak tau itu besar atau kecil, tapi bapak pengawas di belakang saya nyeletuk "yang hamil hamil nilainya pada besar besar ya" gitu katanya, saya jadi penasaran dengan hasil SKD ini, apakah saya akan lolos?
Hasil SKD Keluar, tak disangka sangka saya ada di urutan ke 8 dari sekitar 3000an peserta, MasyaAllah Tabarakallah suatu keajaiban ibu hamil 9 bulan ini bisa lolos SKD
Lalu, Covidpun menyerang, semua hal yang menyebabkan pertemuan langsung dan kerumunan orang ditiadakan, begitu pula dengan lanjutan ujian SKB (Bidang), entah kapan dilaksanakan...
Sampai akhirnya anak ke dua lahir, saya menikmati masa masa menyusui ekslusif selama 6 bulan dengan tenang di cirebin, karena keterusan dari ujian bidang ini tidak tau kapan, pandemi semakin menggila, semakin hari semakin mencekam, saya tidak ada ide
Terbyata, saat si kecil berusia 6 bulan, saat dia sedang asik menikmati MPASi pertamanya nya, panggila ujian bidang datang, saya diundang untuk ujian bidang di lembaga diklat yang ada di Ciawi Bogor dengan persiapan lengkap, APD maksimal, pokoknya sampai hebaoh banget deh, pakai masker, Faceshied, sarung tangan, handsanitizer, pokoknya protokol lengkap
Subuh hari itu, saya dengan suamindan kedua anak2 menyewa mobil dari Cirebon ke Ciawi bogor, one day trip, pagi ke Bogor, sore sudah balik lagi ke cirebon, MasyaAllah sebuat perjuangan dan kenangan yang tidak akan terlupakan
Hasil ujian bidang keluar sekitar satu bulan kemudian
MasyaAllah Tabarakallah saya ada di urutan ke 4 dari 8 peserta CPNS yang diterima di RSUD kota Bogor
Komentar