Proses Kelahiran Muhammad Faaz Atharizqi
Assalamualaikum
Hari ini tepat satu minggu kelahiran bayi ke 3 saya dan
Bapak Rifky. Saat ini siang hari mendung pukul 13.00 tepatnya di rumah Gunung
Batu. Adik kecil sedang tidur pulas di bantal tidurnya yang empuk dan nayam.
Bunda baru selesai mandi, Alhamdulillah masih bisa mandi dengan tenang dan
leluasa karena si kecil sedang tidur.
Bayi ke 3, ya dia adalah bayi ke 3 kami, diberi nama Muhammad
Faaz Atharizqi dengan konsep yang aga sedikit berbeda dari abang-abangnya yang
mengusung tema masjid tepat ayah dan bunda menuntut ilmu agama, dia si bungsu mendapat nama Muhammad sebagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW semua ia
mendapatkan syafaat nabi Muhammad di akhirat kelak dan dengan berkah dan
hikmahnya mampu menghapal dan menyuarakan Al-quran dan Hadist dengan suara
merdunya. Bunda juga selalu mendoakan anak-anak bunda menjadi pencerah mata
bagi yang memandang, serta menjadi pemimpin bag umat muslim. Amin Faaz memiliki
arti… dan Atharizqi yang bermakna…
Wahai Faaz bayi laki-laki ke 3 bunda, engkau dilahirkan pada
tanggal 13 Noveber 2025 atau 22 jumadil awal 1447 Hijrih. Engkau lahir dengan
lembut dan penuh hikmat dalam keheningan subuh yang penuh kesyahduan di tempat
yang sama bunda melahirkan abang-abangmu, yaitu di kamar Mawar Praktik mandiri
bidan Srie Dody Gunung batu.
Izinkan bunda bercerita proses kelahiranmu ya nak
BAYI YANG DITEMANI KELAHIRANNYA OLEH AYAH
Tau nggak nak, abang-abang mu lahir tidak ditemani Ayah,
karena saat itu ayah di Cirebon dan Bunda di Bogor, saat Abang FAtih lahir dan
Abang Fajar lahir, ayah posisinya sedang dalam perjalanan dari Cirebon menuju
Bogor. Tapi kamu beda nak, kamu ditemani oleh Ayah saat kamu lahir ke Dunia,
diazani dan dikomati oleh Ayah langsung. Kenapa bisa? Karena kehendak Allah
nak, itu rezekimu yang sudah Allah tuliskan, bahwa saat lahir ke dunia disambut
oleh ayah dan bunda. Sejak Septmber 8 2025 ayah sudah pindah kerja, tepatnya
mutasi kerja ke kantor Indofood Bogor. Alhamdulillah di tahun 2025 ini,
tepatnya tahun ke 5 ayah dan bunda LDM, selesai dan kembali bersatu dalam satu
rumah karena PT Indofood Noddle membangun pabrik baru di Cibinong kabupate
Bogor. Dengan semangat ayah mengajukan mutasi kerja dari pabrik Cirebon ke
pabrik Bogor. Dibantu oleh rekomendasi atasannya, ayah melakukan interview, dan
Alhamdulillah diterima untuk mutasi ke Pabrik Bogor. Maka, selamat tinggal kota
Cirebon dengan segala kenangan manisnya, dengan segala keramahan dan memori-memori indah di dalamnya. Berpisah dengan kota Cirebon memang selalu
menyedihkan, 5 tahun lalu bunda harus pindah ke Bogor saja berurai air mata dan
sangat sedih sekali. And That’s happened again di ayah, ia ayah menangis
meningalkan kota Cirebon untuk kembali beradabtasi dengan kota Bogor. Tapi ya
ada kami keluarga yang menunggu untuk dibersamai, jadi kesedihannya segera
terganti. Dari kejadian itu, aku percaya bahwa anak lair ke dunia dengan
rezekinya masing-masing, ya itu memeang rezekinya adik Faaz, ayah bisa menemani
tumbuh kembang Faaz dari hari ke 0. MasyaAllah Tabarakallah.
BEBERAPA CERITA 2 MINGGU SELEBUM KELAHIRAN FAAZ
Sebagai ibu pekerja, ada peraturan di RSUD kota Bogor untuk
mengambil cuti tepat pada usia kehamilan 36 minggu. Jadi bila ditargetkan anak
lahir pada usia kehamilan 40 minggu, ada waktu 4 minggu untuk ibu ada di rumah
mempersiapkan kelahiran. Tepatnya tanggal 24 Oktober 2025 Bunda sudah ambil
cuti. Pada tanggal 29 Oktober 2025 bunda ikut rapat koordinasi runagan sempur.
Dan ternyata itu adalah rapat terakir bunda di ruangan sempur, karena pasca
cuti melahirkan bunda di mutasiken ke ruangan periatologi. Saat datang ke rapat
tersebut, bunda dikasih waktu buat last speech ke temen-temen sempur, sedih
juga ya, ruangan yang udah hampir 4 tahun bunda hidup disana, udah nyaman
dengan lingkungan dan teman-teman kerjanya yang sangat baik, jadi sempat nangis
juga saat perpisahan dengan mereka, makasih ya ruangan sempur udah jadi tempat
yang nyaman dan sangat support dengan perkembangan aku sebagai perawat.
Lalu pada 3 November 2025 bunda dan 7 orang lain teman PNS
yang satu angkatan dengan bunda mendapatkan penghargaan kenaikan golongan dari
golongan 3A ke Golongan 3B dari BKPSDM kota bogor. Alhamdulillah 5 tahun
pengabdian di RSUD diberikan kemudahan untuk naik golongan dengan 50 Angka
kredit gratis dari hasil pemberian atas penyesuaian lulusan Ners perawat. Jadi
ada kenaiakan gaji juga sih Alhamdulillah. Saat itu bunda hamil udah gede banget,
ikutan apel di BKPSDM jalan Julang, setelah itu sarapan bareng sama temen-teman
Ners 2020 di Kopitiam Tanah sareal.
Usia kehamilan ke 37 bunda USG ke Dokter yang menangani bunda
di RSUD sejak awal, yaitu dokter Astri, SPOG, diusia 37 minggu Alhamdulillah
posisi adik sudah kepala dibawah, air ketuban cukup, tidak ada lilitan tali
pusat, placenta di korpus beakang aga bawah tapi tidak menutupi jalan lahir, ACC
lahiran normal, dari beliau
dipersilahkan untuk lahir di RSUD, tapi Bunda izin untuk menjalani
lahiran secara normal di praktik bidan mandiri dekat rumah, intinya beliau
menginzinkan, toh kalo misalnya ada kegawatdaruratan hadir pasti bidan juga
akan merujuk ke rumah sakit. OK acc lahiran normal di Bidan, means kehamilan ini
low risk Pregnancy.
NESTING INSTING MULAI MUNCUL
Nah menjalani cuti minggu ke dua, nesting insting sangat
kuat muncul, yang muncul di otak bunda adalah rumah nenek gunung baru bisa
serapih dan sebersih mungkin dalam mnyambut anak bayi ke 3 ini. Pertama, bunda
merubah layout kamar tidur, temat tidur bunda ganti dngan spring bad, di taruh
di sudut , lemari yang tadinya di ruangan tengah bunda pindah ke kamar, ada
lemari buku juga dekat pintu, dan lemari baju anak disamping lemari ayah dan
bunda, lalu jadi ada space aga lebar ditengah-tengan untuk solat dan
beraktifitas.
Lalu dengan bantuan Om jabat, kita coba buang-biangin
barang-barang yang sudah tidak tidak tepakai di dapur, dibawah meja dan di
kamar mamah, semua barang barang bekas dan jarang terakai kita coba keluarkan
untuk membuat space yang cukup besar. Meja digeser ke arah depan kamar mandi,
dan bunda dan nenek membeli rak piring untuk merapihkan piring diatas meja. Nah
si meja ini dibuat untuk menjadi meja mandi dang anti pepmers si adik ke 3 ini.
Alhamdulillah dalam 3 hari deep cleaning ini rumah menjadi lebih rapih dan
nyaman.
BERENANG di USIA 37
MasyaAllah ayah mengabulkan keinginan bunda untuk bisa
berenang. Sungguh ya berenang itu memang bikin bahagia, bunda minta berenang bukan karena berenang itu bisa menurunan kepala bayi ke rongga panggul, tapi
karena berenang itu bikin bunda bahagia. Dan bunda yakin hal-hal yang bikin
bahagia itu akan mengundang hormone oksitasin membanjiri tubuh, dan hormone oksitosin
itulah yang akan membuka Rahim dan menginduksi kelahra. Tentu saja baby bums usia
kehamilan 37 minggu itu sangat besar dan sudah sulit di tutupi, bunda coba
berenang denga tenang dan nggak terlalu heboh, tapi tetap saja ada yang notice
dan mendekati bunda sambil nanya usia kehamilan bunda, lalu diakhir
bincang-bincang si ibu menasehati agar hati-hati, takut kepeleset katanya,
heheh makasih ibu
MUCUS PLUG MUNCUL
Tidak seperti abang-abangnya yang saat mau lahir, muncul
mucus plug yang cukup banyak dan besar, benar-benar seperti ada segel Rahim
yang copot. Nah si anak ini, bayi ke 3 aku ini aga beda, saat proses deep
cleaning yang bener-bener bikin lelah, kontrasi sering datang saat bunda
angkat-angkat barang, dorong-dorong, dll, sampai suatu waktu, kontrasi palsu
ini sangat kencang, dan cukup lama. Lalu bunda ke kamar mandi untuk buang air
kecil, setelah buang air kecil, muncul seberkas atau se garis darah, disertai
cairan keputihan yang terasa lebih pekat dan lebih gelap warnanya dibanding
seblumya. Tentu saja bunda Notice hal terebut, tapi bunda piker ini kenapa
sedikit banget yah, nggak banyak,, ok lah, bunda bersiap mungkin dalam waktu
dekta kamu akan hadir di dunia.
KELAHIRAN ITU DIMUAI DENGAN MEMANCING HORMON OKSITOSIN
Dulu, saya pikir induksi kehamilan itu disebabkan oleh aktivitas fisik yang
berat pada usia kehamilan matur sekitar 37-40 minggu. Ya dulu waktu hamil Fatih
dan Fajar saya sangat getol dalam aktivitas fisik berat seperti runtin naik
turun tangga, olah raga setiap hari, gymball sampai beberapa ratus kali lompat,
squad, dll. Itu bener banget loh, bagus buat melenturkan otot panggula dan otot
tubuh lainnya. Tapi di kelahilan ke 3 ini saya sadar banget bahwa olah raga
fisik ini tidak boleh berlebihan, tidak boleh terlalu kelelahan. Cukup sampai
ada rasa bahagia saat kita berolah raga itu loh, jangan sampai kelelahan
brlebihan yang malah mengunang hormone adrenalin yang malah menghambat proses
kelairan.
Di usia 37 minggu ini aku juga memaknai terkait hubungan
dengan ayah sebagai seorang kekasih yang sedang kasmaran, yang sedang jatuh
cinta lagi berulang-ulang pada orang yang sama. Saya rasa sangat bahagia saat
saya di pijat, saat saya di olesi obat gatal, saat saya di peluk, dan
diperlalukan seperti seorang kekasih. Maka diusia ke 37 ini bunda secara sadar
memancing okitosin, supaya banjir oksitosin, salah satu yang kami lakukan
adalah melakukan aktivitas ibadah dengan kesadaran penuh bahwa kita berdua
saling mencintai, bukan melakukan ibadah karena untuk induksi melahirkan.
Karena sekali lagi, yang membuat suatu proses kelahiran dimulai itu hormone
oksitosin, bukan Hubungan suami isteri yang dilakukan secara brutal dan tujuannya
hanya untuk induksi. Sumpah itu lebih works di saya, untuk sadar bahwa hormone
oksitosin yang banjir itu sangat berharga, bisa memulai proses helahiran. Jadi
sekali lagi, yang membuat proses kelahiran itu adalah hormone oksitosin yang
banjir, bukan hubungan suami isterinya.
Oh ia, saya juga merutinkan dengan suami untuk melaukan pija
perineum untuk mempersiapkan perineum pada sebuah proses kelahiran agar ia
lebih lentur. Kalo perineum lentur katanya bisa meminimalisasi robekan
perineum, melancarkan pembukaan, dan memudahan persalinan. Caranya ya begitulah
ya, jadi area perineum kita dipijat oleh suami dengan menggunakan jari-jari
tangannya. Dipijat ke keberapa arah untuk melenturkan ototnya. Lumayanlah
untuk memancing oksitosin juga sebagai hormone cinta yang berujung pada ibadah
itu juga, hehehe
USIA KEMAILAN 38
HP ku rusak coba, LCD nyala mati dan kalo di goyang sedikit
dia redup. Aduhhhhh padahal mau menyambut kelahiran anak, which is akan banyak
foto dan video, lalu bunda ke tempat servis LCD di dekat rumah, kata abang
servisnya ini akibat suka menaruh sesuatu dan menyempilkan sesuatu di belakang hp di
antara case hp, aku suka nyimpen duit dintara HP dan case. Pas mau
dibenerin,kata abangnya, ya udah ditunggu aja sampai LCDNya mati total bu. Ok
lah aku balik lagi.
Oh ia, aku juga minta ayah untuk bisa mencari tempat USG
yang buka malam, agar ayah bisa menemani bunda USG, soalnya ayah belum pernah
temenin bunda USG, karena kan selama kehamilan ini bunda USGnya di kantor dan
di pukesmas yang bukanya hanya pagi hari. Terlebih yah kan baru pindah ke bogor
saat usia kehamilan bunda usia 8 bulan. So minta tolong ke ayah agar bisa temenin
bunda untuk USG kehamiln usia 38 minggu ini.
AKUPUNTUR USIA KEHAMILAN 38-1 hari
Nah satu hal ini yang berbeda dari kehamilan abang-abangnya
lagi, di kehamilan ke tiga ini aku mencoba satu ikhtiar baru yang baru
kepikiran setelah ada teman ku yang dokter gigi memposting terkait pelayanan
komplementer yang ada di klinik tempat dia kerja, yaitu di klinik DUTA MEDIKA
PRATAMA yang letaknya ada disebelah kanan rumah sakit UMMI bogor. Jadi dia
melayani akupuntur untuk berbagai tujuan, nah sayapun tertarik buat minta
tanyai ke dokter Fitra terkait apakah akupuntur ini bisa untuk menginduksi
kehamilan. Dan dari terapisnya dinyatakan bisa, jika kehamilan sudah pada
kondisi matur. Maka saya berniat dalam hati akan melakukan akupuntur saat usia
kehamilan mencapai usia 38 minggu, tujuannya agar kehamilan bisa diterminasi
pada usia matur agar waktu cuti yang tersedia lebih banyak diisi dengan bonding
bersama Bayi. Maka pada hari Rabu 12 September 2025 saya bikin janji temu
dengan terapis akupuntur di DMP. Saya janjian jam 13.00 sing. Dia adalah
seorang perawat yang mengambil pendidikan komplementer, salah satunya adalah
mendalami terkait akupuntur. Pertama-tama beliau meminta buku pik kehamilan
saya untuk mempelajari kondisi kehamilan. Saya bilang nanti malam saya ada jadwal
USG mingguan ke SPOG, karena saat ini kehamilan sudah 38 minggu dengan jadwal
USG satu minggu sekali. Setelah itu saya di cek nadi, beliau dengan seksama
mengamati nadi saya di 3 titik di nadi radialis kanan dan kiri, setiap palpasi
nadi sekiar satu menit penuh dirasakan, lalu dia akan menuliskan kesimpulannya
dengan suatu symbol nadi di lembar Assesment miliknya. Setelah itu saya
dipersilahkan naik ke tempat tidur untuk memulai terapi akupuntur. Saya ditusuk
dengan jarum akupuntur steril yang sangat kecil tapi panjang dan runcing. Saya
di tusuk di enam titik tubuh. Titik pertama adalah di antara jempol dan
telunjuk jari tangan kanan dan kiri. Titik ke dua adalah di samping mata kaki
kanan dan kiri, titik ke 3 yaitu emat jari di atas mata kaki kanan dan kiri.
Enam titik tersebut dibiarkan menusuk selama 20 menit, setelah itu itu jarum
diangkat, dan selesailah sesi akupuntur induksi alami kelahiran untuk
memersiapkan Rahim dalam proses pengeluaran bayi. Saya sempat bertanya, apakah
ada yang pernah melakukan induksi kelahiran dengan akupuntur sebelumya. Kata
terapisnya ada, usia kehamilannya sudah 40 minggu, pagiya diterapi malamnya dia
lahiran. MasyaAllah mendengar hal itu saya jadi semangat. Terakhir terapis meminta no hp saya untuk melaporkan hal-hal yang terjadi setelah terapi, jadi
bisa sebagai bahan evalusi katanya, Baiklah. Sore itu saya beli mie ayam di
samping RS UMMI, lalu hujan turun, saya sampai ke rumah dengan kondisi hujan
yang sangat deras.
Sekitar jam 17.00 saya dan anak-anak mengambil HP yang diganti
LCDnya, lumayan juga 250K untuk menganti biaya services. Mungkin karena habis
hujan dan bapak servis melihat perut saya yang sebegitu besarnya, setelah
bayar, dia bilang, hati-hati ya bu, jalanan licin, takut kepeleset. Wah terima
kasih Pak atas perhatiannya.
USG KEHAMILAN TERAKHIR
Ayah Eki sudah
membuat janji dengan dokter SPOG yang polinya buka di malam hari, kami
mendaftar ke poli dokter Vera Nirmal SPOG di Apotek Yasa nomor antrean ke 6.
Alhamdulilah, kami di persilahkan untuk hadir di poli jam 20.20 malam. Malam
itu ayah pulang jam 19.30, lalu makan malam, dan langsung bersiap untuk
mengantarkan bunda USG. Anak-anak merengek ikut, tapi kami tolak, mengingat
pasti akan bosan menunggu anteran masuk poli. Kami berpesan jika mengantuk
langsung bobo saja di kamar, tidak perlu menunggu kami pulang, takutnya
kemalaman. Lalu kamipun brangkat dengan motor, udara malam sudah tidak
bersahabat bagiku yang sudah lama tidak dinas malam lagi, suasana sunyi dan
lengang, jalanan lancer, jam 20.15 kami sampai ke klinik apotek Yasa, ternyata
yang masuk ke poli baru anteran ke 3, jadi kami hars menunggu lagi. Dan sesi
satu orang konsultasi itu cukup lama loh, jadi kita antre dulu, tapi bagusnya
disini tuh ada snack dan coffee/ tea, jadi nunggu sambil cemal cemil, sempet
juga foto-foto dulu, bicara ngalor ngidul berdua, lumayan langka sih bisa
quality time gini berdua, soalya biasanya bocils kan pada ikut yah, jadi
situasi berdua saja seperti ini hars benar2 dimaknai dengan sadar. Kamipun
menonton podkes Densu dengan Ibu dr. Aisyah Dahlan terkait pasangan, ada fakta
menarik bahwa jadoh itu menarik kepribadian yang berlawanan dengannya. Kami
saling ketawa masing masing, merasa banget soalnya saya ini extrovert dan suami
itu introvert, dan kami saling tertarik satu sama lain, hahahah
Dipanggilah namaku ke masuk poli kandungan. Alhamdulillah suami
bisa anterin aku USG untuk pertama kalinya diusia kehamilan ke 38 minggu, dan
ternyata itu adalah USG terakhir juga, Alhamdulillah Allah masih kasih waktu
untuk ayah melihat dan mendengar adik masih di dalam perut bunda. Dalam proses
USG pertama-tama Ibu dokter memasikan presentasi kepala, Alhamdulillah sudah di
bawah, lalu mengukur taksiran berat janin melalui besar ingkar kepala, dada,
lanjang femur, keluarlah angka 3157 gram, lalu diukur kecukupan amnion,
Alhamdulilah masih 1,4 yang artinya cairan ketuban cukup, dicek juga kelamin,
yap masih laki-laki, dicek juga apakah ada lilitan tali pusat di leher,
Ahamdulillah tidak ada, lalu dicek juga letak placenta, aman, di kerpus
belakang kiri aga bawah, tapi bagus, tdak menutupi jalan lahir, ACC lahir
normal katanya. Alhamdulillah.
Terakir sebelum sesi selesai, suamiku tannya, apakah aman
untuk melakukan hubungan suami isteri saat usia kehamilan sekarang, dan
jawabannya sudah aku duga jugs sih, Yap aman pak, karena sperma itu mengandung
prostaglandin yang membantu melunakan servix yang memicu terjadinya kontraksi
alami. Silahkan dilakukan dengan mengeuarkan sperma di dalam. Lalu aku tanya,
apa lagi yang bisa memicu terjadinya kontrasi alami. Kata ibu dokter, cobalah
tidur lebih awal, jangan kurang tidur, biasanya hormon oksitosin itu rilisnya
malam hari. Okelah, sesi poli selesai, kami pamit keluar, dan langsung pulang
karena sudah cukup malam. Pulang USG
Abang Fatih dan Fajar sudah tidur, kami mengikuti saran dr. Vera untuk
segera tidur, dan sebelum tidur tentunya ada ritual yang mengundang oksitosin
datang secara alami, jam 22.00 kami tidur, yang ternyata menjadi tidur malam
terakhir kali dengan formasi keluarga kami 4 orang, karena tepat pergantian hari
nanti malam, aan ada yang launcing hadir ke dunia, Adik Bayi yang dinanti
KAU LAHIR SESUAI DENGAN DOA
Tepat pukul 00.30 bunda terbangun untuk rutin buang air
kencing, sepeti diketahui bahwa trimester 3 yang cukup besar dan berat ini
telah menekan kandung kemih sampai dalam satu malam bisa terbangun 3-4 kali
untuk buang air kecil. Tapi kok ya BAKnya sudah keluar duluan di kasur sedikit,
oalah apakah aku mengompol? Buru-buru ke kamar mandi buat BAK, BAK keluar biasa saja,tapi kok ya ada yang rembes ya, Aku nggak ada kepikiran apa-apa, segara
pakai celana lalu kembali ke kamar buat lanjut tidur. Belum sampai ke kamar,
masih di ruang tamu, tiba-tiba ada air terjun meluncur, bukan air kencing, ini
air ketuban, aku yakin ini air ketuban. Badan terdiam, air mengalir dengan
derasnya. Sedikulit gerakan merubah posisi membuat air terjun ke dua mengalir lagi,
ya aku yakin ini adalah air ketuban. Perasan ku saat itu tiba-tiba panik, ada
suara hati yang kecil bilang, wah KPD nih, kalo nggak diikuti dengan kontraksi
yang intensif bakalan SC, aku maskin panik, napas tersengal sengal, aku nggak
mau SC.
Tapi terus ada yang nenangin dalam otak, katanya “ Kamu justru
harus tenang supaya hormon oksitosin semakin banjir di badan, soalnya kalo panic hormon oksitosinya akan semakin ngumpet dan digantikan dengan hormone adrenalin yang
menghentikan pembukaan, so you have to be clam and relax” kata sesorang didalam
otak sana. Yap logika mulai bekerja, dengan perlahan aku ambil kasur lipat
tipis, aku gelar di kamar, ambil gymbal, lalu tiduran miring kiri dengan gymbal
diselipkan diantara kedua kaki untuk membuka panggungu. Waktu menunjukan pukul
00.45
Aku coba tidur dan relax, tarik napas dalam dan merasakan apa
yang tejadi di badan. Setiap tarikan napas dibarengi dengan air ketuban yang
terus mengalir di bawah sana bagaikan air terjun yang datang
bergelombang-gelombang. Setiap air diserap oleh kasir lipat. Aku mulai merasakan
ada rasa haid yang sangat samar dan tipis di Rahim sana, tapi aku perlu sangat
konsentrasi untuk merasakan keradaannya. Tapi hal itu cukup menenangkan aku,
setidaknya air ketuban ini pecah dengan mengundang kontaksi, jadi aku merasa
lebih tenang, tinggal dipersihakan datang dengan ketenangan dan rasa bersyukur,
kontrski ini pasti akan intensif dan datang semakin bagus, InsyaAllah, Atas
izin Allah.
KONTRAKSI MULAI DATANG TANPA PERLU KONSENTASI
Jam 01.00 kontraksi yang lebih kencang sudah mulai datang,
tidak perlu konsentasi untuk merasakannya, dia datang seperti nyeri haid di hari
pertama, seperti ada remasan di otot Rahim, tapi masih bisa ditahan dengan
senyuman. Alhamdulillah rasa syukur kuucapkan, terima kasih ya Allah kontrasik
itu membersamai ketuban yang pecah, ya aku sedang dalam persalianan. Aku merasa
perlu untuk mengdownload applikasi “Contraction” untuk melacak kepatenan
kontrasiku dan untuk mendapatkan notifikasi kapan harus pergi ke layanan
kesehatan untu melahirkan. Applaikasi mulai digunakan, baru berjalan 30 menit,
sudah ada pop up notifikasi yang menyuruhku untuk pergi ke bidan/ RS, kataya “
You better go to hospital now” Lahhh baru 30 menit, kontrasinya juga belum
terlalu kuat. Akhirnya aku memutuskan untuk tahan dulu untuk membangunkan suami
dan pergi bidan, aku nikmati lagi rasa
kontraksi yang semakin mencengkram Rahim dengan lebih kuat dan cukup lama setiap
kali ia datang, dia datang 5- 10 menit sekali dengan durasi sekali datang 30-45
menit.
Pukul 02.00 pop up notifikasi “ you better go to hospital
now” kembali muncul, aku terpana pada tulisan di notifikasi “ if this is not
your first baby, go to hospital now” yas ini kan bukan my first baby. Ku coba
nge WA bidan Srie Dody malam itu, aku screen shoot hasil record applikasi
Contraction dan pop up notifikasi yang menyarankan untuk segera ke Hospital,
bidan segera balas “ Mangga bu ke Klinik aja”. Aku tiba-tiba kepikirn kalo anak
ini lahir di rumah akan lebih ribeut, jadilah aku bangun ayah, karena nggak bisa
bergerak, aku teriak aja, “Ayah-ayah bangun, ketuban aku pecah” mendengar
panggilan itu benar saja ayah bangun dengan bingng, lalu lompat bediri sambil
pegang aku, lama dia mencerna apa yang tejadi, sampai aku kasih aba-aba,
step-step apa aja yang harus dilakukan, karena ayah dilanda kebingungan hebat
dan nyawa blum kumpul kali ya,hahah, segera dia ke kamar mandi, siap siap, lalu
aku arahkan untuk mempersiapkan koper lahiran. Setelah semua siap, aku minta
tolong untuk dibantu ganti pakaian dalam ke kamar mandi, saat dibuka celana
dalam sudah basah maksimal dengan air ketuban bercampur darah setdikit, segera
kembali ke kamar untuk ganti baju, tapi ketuban kembali pecah
dengan derasnya di ruang tamu. Langsung buru-buru ganti baju dan pakai jilbab,
lalu mamah keluar kamar menanyakan apa yang terjadi, aku bilang kami mau ke
bidan, aku pecah ketuban, mamah mendoakan dan aku meminta air doa yang sering
mamah doakan sebagai air minum selama proses persalinan nanti. Dengan motor
kami berangkat ke bidan yang hanya berjarak 5 menit dengan motor dari rumah. Suasana
malam pukul 2.15 sangat hening dan sepi, jalanan kosong, kami sampai bidan jam
02.20, kontrasi datang saat akan di tensi, aku minta waktu untuk konsentrasi
menahan kontraksi, lalu ketuban pecah lahi didepan tempat tensi. Setelah kontrasi
hilang segera aku di tensi, alhadulillah masih di 110/70. Segera aku dirahkan
ke ruangan pemeriksaan, kontraksi kembali datang, ketuban kembali rembes dengan
derasanya, setelah kontasi hilang aku dipersilahkan tidur terlentang, bidan
melakukan pemeriksaan dalam, katanya aku sudah pembukaan 2. Setlah itu aku
dipersilahkan untuk memakai pempers dan berganti kain batik dibagian bawah agar
mudah dilakukan pemeriksaan. Atah mengantar ke kamar mandi, ternayata Ayah masih
panik, sampai menyenggol tempat sabun sampai jatuh, kami masih bisa saling ketawa
melihat kelakukan suami yang panic to the max. setelah pakai pempers, ganti
bapak kain batik, langsung diarahkan untuk ke ruangan perawatan di kamar mawar.
Disana kami disuruh menunggu pembukaan sampai lengkap. Ayah dipersilahkkan untk
mengeluarkan pakaian bayi dan pakaian bunda setelah lahiran, lalu juga
menyerahkan ember lahiran untuk pakaian kotor yang berdarah dan kendil ari-ari.
Lalu kami ditinggal berdua di kamar
MEMANCING PEMBUKAN SEMAKIN BESAR DENGAN HORMON CINTA
Aku pernah dengar, katanya bidan Mila saat menunggu kontasi
datang semakin besar, cobala lalukan apa aktivitas yang biasa dilakukan dalam Ibadah
suami isteri. Ok aku mau coba, jadi saat kontasi datang aku minta tolong ayah
untuk mengusap panggul belakang dengan usapan lembut. Setelah kontasi hilang yang kami lakukan adalah saling mencintai, like
taouching, kissing, stimulate the nipple, dan hugging. Lalu kontarsi datang
lagi, kambali ayah mengusap usap panggul belakakng untuk menyamankan. Padahal sebelumnya
kami sudah rehearsal teknik pengurangan rasa nyeri seperti shake the apple tree,
rebozzo, open the hip, dll tapi karena pecah ketuban duluan, maka Cuma bisa
baring sambil usap-usap panggul. Alhamdulillah kativitas tersebut cukup ampuh
ya, berlangsung sekitar 1 jam, dan kontrasinya semakin rapat dan kuat, aku
mencoba koping dengan rasa sakit dengan mnegeluarkan suara low tone atau dan
napas pendek bersuara, menarik napas dari hidung mengeluarkan dari mulut. Sampai
satu waktu ada seperti saklar dalam tubuh yang terjadi secara otomatis, ia
otomatis, saklarnya sperti menahan napa keluar dari mulut dan merubahnya
menjadi napas tertahan yang menekan ke arah bawah seperti proses mengedan, aku
pikir aku akan kehilangan napas dan butuh oksigen, tapi bukan ini adalah reflex
mengedan, stelah aku mengedan pertama aku perintakan suamiku untuk memanggil
bidan, akupun dipersihakan naik ke brangkar melahirkan.
DIATAS BRANGKAR MELAHIRKAN
Saat kontraksi hilang aku disiapkan dengan menaruh kain bedong di dada untuk menerima bayi, digelar juga underpad untuk meyerap semua cairan
tubuh yang keluar. Lalu datang keinginan untuk meneran, aku mengedandengan
konsentrasi di pernapasan perut dan konsentrasi membuka perineum maksimal,
bukan bayi yang keluar tapi tai, setelah kontrasi hilang bidan membersikan
feses, dan menganti underpad ke dua, keingian meneran kembali datang, aku kembali
mengedan dengan menahan tangan dengan memegang atas tempat tidur, terasa panas
dibawah sana, aku tau rasa ini, berarti kepala bayi sedang proses keluar. Lalu bidan
memerintahkan tangan untuk ditaruh di lulut, untu menarik lulut agar semakin
terbuka lebar, disaat itu aku merasa ada bagian kepala yang secara perlahan
keluar dengan putaran paksi dalam yang terasa sangat lembut. Bidan memerintahkanku
untuk stop mengedan, dengan bantuan tangan bidan dibantu si bayi menyelesaian
putaran paksi luar dengn mengeluarkan bahu, pantat, dan kaki. Keluarlah Bayi ke
tiga kami ke dunia dengan tangisan yang sangat sopan dan damai, pukul 03.47
dini hari. Bayi langsung ditaruh di atas perutku yang sudah di alasi bedong. Aku
lihat dia diam, lalu mengangis sedikit, lalu bidan mensuction secara manual
dengan alat manual di mulut dan hidung, ia kembali menangis, aku memegangnya
pertama kali, kamu terasa hangat dengan lemak coklat yang masih lengket sekujur
tubuh, aku meyambutmu dngan rasa syukur, selamat datang sayang!
Lima menit kemudian placenta lahir dengan lancer dan lengkap,
Alhamdulillah, karena letaknya di korpus belakang bagian bawah jadi rasanya
gampang sekali keluar. Aku memastikan apakah placentaku utuh dan lengkap, kata bidan lengap bu, Aku bersyukur, setiaknya tidak perlu ada aktivitas manual
placenta yang cukup traumatis seperti kelahiran anak ke kedua. Dan aku rasanya
lega, artinya tidak ada resiko perdarahan dan komplikasi pasca lahiran
Alhamdulillah.
Segera bayi ditelungkupkan di atas dada untuk memulai proses
IMD, dengan diselimuti dan dipakaikan topi, lalu bidan melanjutkan memeriksa
kondisi perineumku, katanya ada rupture alami yang perlu dihecting sekitar 3
jahitan, aku mengiyakan dengan meminta disuntikan Lidocain agar proses hecting
tidak terlalu sakit. Hecting selesai, bayi lalu diambil oleh bidan Srie dodi
untuk diukur BB dan TB, di cap kaki, di tetes mata, suntik vit K, dan
dipakaikan pakaian, ayah menemani. Sementara itu Bidan IIN masih bersamaku dan
mengurus ADL ku sampai semua bersih, aku dipakaian baju dan pempers. Bayi di
Azankan dan diqomati oleh ayah diujung sana, ada rasa haru terpercik, Alhamdulillah anak ini lahir ke
dunia dan diazani oleh ayahnya, Terima kasih ya Allah
IMD FULL 2 JAM
Sampailah kami ke kamar, ada agenda penting, kami harus
segera IMD, agara bayi yang baru mengenal dinia ini belajar hal pertama untu
bertahan hidup, yaitu mengenal puting ibunya, memahami bahwa ada makanan
disana, belajar cara mengeluarkan manan dari sana dengan lack on pada puting,
lalu belajar untuk menghisap ASI. Aku percaya semua itu adalah reflek primitive
yang dimiliki setaip manusia kecil yang baru lahir. Ia akan bisa sendiri, yang
penting diberikan waktu dan tempat untuk belajar.
Pertama kita harus ekspose dada an pastikan bayi ada didada
setinggi payudara, berikan waktu baginya untu istirahat, lalu setelah itu ia
akan melakukan manuver seperti menginjak pada perut kita secara perlahan, yang
membuatnya semkain dekat dengan putting. Lalu anak akan menjilati tanganya
sendiri, lalu menyentuh putting dengan tangan, kembali menjilati, lalu kakinya
semakin aktif mendorong badan keposisi lebih atas sampai posisi kepala
mendekati putting. Nah prosesnya itu perlu 1 jam sendiri kawan. Dengan bantua
sedikit, anak ini akhirnya bisa lack on dan memulai menghisap kolostrom setelah 1
jam berusaha.
Dia menghisap dengan semangat, seperti sudah belajar caranya
selama dalam kandungan, kubiarkan dia menghisap Selama jam, sampai hisapannya perlahan berhenti
sendiri dan dia tertidur pulas. Setelah 2 jam IMD yang membuat kita sadar akan
kebesaran Allah atas penciptaan manusia, anak ini dipindah ke box bayi, dan
datanglah rasa lapar dan haus yang maksimal pada bunda, jadilah kami pesan
gofood jam 5 subuh, doclang, aku makan doclang dan teh hangat dengan semangat,
selamat datang di fase menyusui.
Belum bisa tidur, aku masih terjaga sampai jam 6 pagi, makan
pagi datang, aku langsung makan lagi, lalu mencoba tidur tapi tidak bisa, aku
banyak habiskan waktu pagi ini dengan mengobrol deeptalk sama ayah, kembali
mengulang ceita lahiran ini, dan Saling bersyukur, we can pass all the process
suscesfully, Alhamdulillah.
Bidan lalu datang memeriksa perdarahanku setelah 2 jam
melahirkan, Alhamdulillah lokia rubra dengan batas normal, aku dibantu ganti
pempers baru, dan dimotivasi untuk mencoba BAK pertama pasca lahiran. Dengan minta
bantuan Ayah aku coba BAK di kamar mandi, Alhamdulillah BAK lancer
keluar, bersama stolsel stolsel darah dari jalan lahir, lalu aku dibantu ayah
untuk menganti pempers ke 3, lalu kembali ke kamar perawatan. badan masih terasa
sanga lemas.
Mertua datang membawa pesanan makanan yang diinginkan pasca
lahiran, dan setelah itu aku ngantuk bukan kepalang, jadilah seharian itu aku,
ayah, dan bayi tertidur dengan pulasnya, setelah menjalani proses kelahiran
yang cukup cepat dan penuh penghayatan. Tak lupa aku WA dokter Adel, dokter
puskesamas tanah sareal yang tiap bulan menemaniku UGS, dokter Astri SPOG yang
tiap bulan juga aku satroni untuk USG adik bayi, dan tak lupa terapis akupuntur
yang minta dikabari kalo sudah lahiran, benar loh aku di akupuntur siang,
malamnya aku lahiran, heheh tentunya dengan izin Allah, Alhamdulillah,
MasyaAllah Tabarakallah.
Komentar