Bye Arrazzaq dan Alhalim

Bismillahirahmanirrahim

Sudah 1 minggu di ruangan Al aziz bedah.

Alhamdulillah

Nggak kerasa dah hampir 1 tahun bekerja di Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa.

Rumah sakit yang pertama kali disinggahi saat profesi 2 tahun lalu, rumah sakit yg bikin deg degan bukan karena kakak perawatnya galak, tapi karena idealnya rumah sakit ini... bahkan jadi introfeksi diri betapa kurangnya ilmu ini jika dibandingkan oleh kemajuan tehnologi yang disediakan di rumah sakit kecil tipe D dan terpencil ini..Ahh saya jatuh cinta

Dan saat sudah jatuh cinta,,,rumah sakit lain yg lebih kece-pun ga dilihat

POKOKNYA PINGIN KERJA DI RUMAH SEHAT TERPADU DOMPET DHUAFA.

Alhamdulillah setelah lulus profesi, lalu ditolak oleh BPJS, maka rumah sakit pertama yg saya lamar (dan satu2nya) adalah RST DD, Alhamdulillah keterima,:)

Setelah orientasi, ayu ditempatin di ruangan infeksius TBC bernama Arrazzak yg sebelahan sama ruangan penyakit dalam wanita Al halim...

Dan disana, saya mulai menjalani peran sebagai perawat profesional...

Belajar memahami penyakit yang ga pernah dipelajari lebih dalam waktu kuliah, Tuberculosis.

Apa yg tercantum di atas itu benar adanya, terutama mengenai presentase 50% meninggal dunia, saya sering menangani pasien ruang Arrazzak yg parunya dah putih semua, bukan cuma flek-flek putih, yg artinya fungsi paru- sebagai organ yg mensuplay O2 ke tubuh -sudah sangat minimal bekerja, dan saat O2 berkurang dalam tubuh, maka resiko kematian berpeluang besar terjadi
Contoh paru dengan tbc

Contoh paru normal

Ahh benar saja, apa kata WHO kalau penyakit ini harus dijadikan program nasional dalam pemberantasannya..karena penderitanya lumayan banyak

Di ruangan ini, bergaul dengan bakteri ini, bersosialisasi dengan penderita dan keluarganya, saya belajar banyak..

Observasi pasien dipsnea
Belajar managemen pasien apnea
Pasien intubasi,
Pasien DC shock,
masker NrM, Rm, simple, nasal kanul, nebulasi,

dan belajar merawat diri:
1. Minta lindungan kepada Allah, baca Alma'tsurot sebelum dinas
2. Selalu menggunakan masker N95 saat masuk ruangan Arrazzak, ini adalah masker filter particulat micro, sehingga mampu menahan partikel bakteri tuberkolosis yg super mikro dan beterbangan di udara siap masuk ke paru2 siapa yg tanpa APD( alat pelindung diri), gimana rasanya? Namanya juga N95, artinya hanya 5% oksigen yg masuk terhurup, rasanya sesak sekali, tapi  karena pilihannya kena TBC atau sesak? Maka saya pilih sesak pakai N95 saat bertugas.
3. Selalu mencuci tangan, jadi perwat itu nggak perlu pake guncu nynyor atau bedak tebel, yg penting dan paling utama adalah lakukan hand hygiene, coba banyangkan, setelah melakukan suction lendir pasien dengan tB, banyangkan ada berapa miliar koloni bakteri TB disana, ahhh saya tak sanggup membayangkan, sudahlah, pastikan saja hand hygiene setelah tindakan, setelah kontak dgn pasien, setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien, sebelum menyentuh pasien, dan sebelum tindakan aseptik

.......

9 bulan diruangan Arrazzaq, dengan berjuta ilmu dan pengalaman yg didapatkan, ayu mau berterima kasih buat tim yg sangat baik dan pengertian, Primary nurse Mas Dian, mas Anwar, mas mawa, upil, teh boyen, teh elis, dan susi, tak lupa juga buay tim Alhalim, terima kasih buat kerja samanya : kak rizka, teh cici, mba finda, mba lupita, syifa, dan sri

And the coolest Doktor in Jampang : dr. Fadhlia, sp.p
Jazkillah khoir

Bye Arrazzaq dan Alhalim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Prosedur Pemberian Obat supositoria