Nutrisi Hamil

Bismillahirahmanirrahim

“Kehamilan dan persalinan adalah sebuah perjalanan spiritual yng indah, mengagumkan dan penuh keajaiban”

Adalah kalimat pembuka dari rekaman suara Bidan Yessi Aprilia, bidan dan fasilitator hypnobirthing tersohor di Indonesia.

Ya, semenjak hamil, saya yang sudah mengambil hampir 10 SKS tentang keperawatan Maternitas waktu kuliah dulu, tetap saja dibuat merasa nol di kehamilan pertama ini, rasanya masih kurang ilmu, maka sayapun jadi makin rajin belajar lagi tentang kehamiln dari Internet. Untungnya dulu dah punya dasar ilmu kehamilan dan kelahiran selama kuliah, jadi nggak gampang temakan berita Hoax tentang kehamilan yang ternyata banyak bertebaran di Internet, so Ibu-ibu, hati-hati ya!

Sekarang usia kehamilan sudah setengah jalan, Minggu ini kehamilan saya masuk usia 23 minggu. Setiap menengok ke bawah, saya melihat ada keajaiban yang semakin hari semakin membulat, bergerak-gerak dan sangat indah, MasyaAllah, kehamilan memang indah, mengagumkan, dan penuh kejaiban.

Ada beberapa hal yang Ayu mau bahas di setengah perjalanan kehamilan ini, antara lain nutrisi, birth plan, olah raga, dll

Kehamilan ini disadari sejak bulan Agustus 2016, kamu adalah hadiah terindah buat bunda di ulang tahun bulan ke 27. Memang sudah suratan takdir, kalau bunda baru boleh hamil di usia 27 tahun, MasyaAllah, rencana Allah sangat sempurna, ini adalah usia paling prima dan produktif bagi saya.

Pertama hamil saya kok nggak merasa mual dan muntah ya, khas gambaran ibu hamil di media yang selama ini saya tonton. Saya merasa biasa saja, tiga bulan pertama saya malah jadi laperan, lapernya nggak ketahan, setiap satu jam saya harus ngunyah. Maka, belanja cemilan jadi kudu dan wajib. Saya sedia banyak biscuit, oat dan susu, buah-buahan, masak nasi pakai Kong Bab, pokoknya teori yang bilang pola makan ibu hamil itu sedikit tapi sering itu terjadi secara alamiah, saya jadi makan terus dengan porsi sedikit, kalo telat dikit rasanya ada cairan lambung yang reflux, jadinya heartburn. Kalau disi kebanyakan, dua jam kemudian heartburn lagi. Walhasil makan sedikit tapi sering itu jadi pola alamiah. Selain itu, saya juga jadi picky sama makanan, saya nggak suka sama makanan berkuah, sukanya yang kering kering aja. Makan buah jadi keharusan, tiap hari pasti nyetok pisang yang kecil-kecil itu.

Ngidam?? Mungkin lebih ke lintasan pikiran yang tiba-tiba muncul akibat perut terasa lapar, misalnya lagi lapar gtu, tiba-tiba kebayang bolu amanada original, pizza dough tipis dengan toping melt mozzarella, es campur, bakso, dll. Tapi sebenernya kalau pola makananya teratur dan perut tidak dibiarkan dalam kondisi kosong kelamaan, pikiran kepingin makan ini dan itu bisa kok diminimalkan, jadi harus rajin-rajin menyadarkan diri dengan mantra “ makan yang ada, jangan yang nggak ada” .

Masuk bulan ke 4, saya malah baru merasakan mual dan muntah, OMG itu nggak enak banget, sebenernya saya Cuma menemukan sensasi mual dan muntah beberapa kali, tapi itu sudah bisa bikin mental saya jatuh, saya merasa lemah, saya merasa sengsara, dan saya merasa sangat sedih. Mungkin ini efek mood swing akibat si hormone progesterone yang berkecamuk. Duh duh mual muntah itu nggak enak. Tapi setelah saya amati, lagi lagi, si telat makan jadi penyebab, pernah juga sekali waktu Karena makanannya sudah basi ( tubuh yang sedang hamil ini, hebat sekali, screening good and bed foodnya keren banget, hebat sekali mekanisme proteksinya).

Setelah mempelajari semua tanda dan gejala yang terjadi, dan penyesuaian tubuh dengan hormone kehamilan yang sudah stabil, masalah makan ini berhenti di awal bulan ke 5, Alhamdulillah. Trimester dua memang saat paling nyaman, makan enak, tidur nyenyak, badan juga terasa sehat. Wal hasil makin suka masak dan makan,,huaaaa terjadilah peningkatan berat badan. Pola saya:

1-17 Minggu 54 kg menjadi 55 Kg = jumlah kenaikan 1 Kg

18 – 21 Minggu 55 Kg mejadi 59 Kg = Jumlah kenaikan 4 Kg

Lihat dong betapa jomplangnya, hahaha,,,jadi kenaikan selama setengah perjalanan kehamilan ini adala 5 Kg. Kata dr. Novi, SPOG saya di Cirebon, usahakan kenaikan berat badan tidak lebih dari 3 kg per bulannya.

Di trimester kedua ini saya sudah menemukan pola makan yang cocok dengan saya, setiap ibu bisa jadi berbeda, tapi ini pola makan saya:

Alalermnya adalah rasa perih di perut, dan sinkronisasi dengan jam.

Jam 5 subuh

Bangun tidur ini perut terasa perih, dan haus, biasanya saya akan minum air putih satu gelas atau susu cair satu gelas. Ditambah makanan yang ringan, misalnya biscuit ukuran kecil 5 keping, biscuit ukuran sedang 3 keping, papaya atau mangga satu pisin, apel atau pear 1 buah, pisang kecil 3 buah, roti tawar isi coklat dan mentega 1 tangkep, donat satu bulat, atau oat dan susu satu jar.

Jam 06.30 Pagi

Sembari nemenin suami sarapan pagi sebelum berangkat ke kantor, saya ikuan makan. Ini saatnya makan makanan berat. Nasi satu centong, lauk (sisa makan malam), secangkir teh manis, dan segelas air putih.

Jam 09.00 Pagi

Saatnya Snacking kedua, menunya hampir sama kaya pas makan subuh, biasanya ditambah sama jus buah, plus satu gelas air

Jam 11.30 Siang

Makan berat kedua, pake nasi 1 ½  centong, lauk sisa sarapan pagi, sama tambahan rebusan sayur, dan dua gelas air

Jam 16.00 Sore

Makan berat ketiga, pake nasi 1  centong, lauk yang baru mateng dimasak dan dua gelas air

Jam 19.00 Malam

Makan berat kermpat, pake nasi 1 ½  centong nasi, Lauk yang sama dengan makan sore, sayur, buah, dan dua gelas air.

Begitulah kurang lebih dari segi pola makan. Kalau dari segi varian, saat hamil ini saya banyak makan ikan dan udang, diseling juga dengan cumi, ayam, daging sapi. Kalau dari sayuran, saya kerajingan sama broccoli. Kalau dari cara masak, karena bayi ini membawa ½ gen orang Padang, jadinya saya suka banget sama gulai dan balado.

Tentang gula dan garam, nah ini dia, harus sering sering mengingatkan diri sendiri supaya nggak kebanyakan, saya suka kebablasan pake gula kalo udah bikin jus dan pudding, hem,,,supaya postur bayi nggak kebesaran saat melahirkan nanti (dikatakan bayi besar bisal BB bayi 4 kg atau lebih) dan terhindari dari gestational diabetic atau kondisi gula darah melonjak tinggi saat hamil, konsumsi gula putih harus di control, hindari minum minuman kemasan dengan gula tambahan, kardohidrat jangan kebanyakan, dan batasi cemilan manis-manis keseringan (kalo sekali-sekali mah hajar aja). Tentang garam nih, ini juga harus dibatasi, nggak mau dong kena kondisi oedema. Oedema itu bengkak-bengkak pas hamil, kalo bengkak di kaki itu fisiologis ya, biasanya di trimester 3 hal itu akan terjadi, akibat aliran darah balik yang tertahan di abdomen, yang harus dihindari itu bengkak anasarka, yang sampe ke tangan, muka, kaki. Yang paling jadi PR adalah saat memasukan garam ke sayur dan makan, Ampun Tuhan, saya suka nggak kontrol. Dan kalo dah nyemil yang asin-asin nih, kaya chiki-chiki gitu, makanya Bang Eky bikin Salt policy, makan chiki berMSG Cuma boleh 1 kali semingu, makan Indomie bernatrium sampai 2300 mg 1 bulan sekali.

Air putih, Nah ini dia yang bikin kita manusia bisa ada didarat, kalo nggak minum yang baik, kayanya lebih pantes tinggal di laut atau di danau. Apalagi kalau lagi hamil, si Bayi kan butuh amnion atau air ketuban untuk lingkungan nya di Rahim, maka minum air putih itu harus dimaintain sebaik mungkin. Saat hamil, hindari status dehidrasi, jangan sampe  deh, karena bisa bikin kontraksi loh kalo kurang air minum. Maka, kalo saya minum minimal 1500 ml, biasanya 3000 ml, kalo ditambah sayur dan jus kayanya bisa sampai 4000 ml. memang, ada konsekuensinya, selamat bolak balik ke kamar mandi. Kalo dihitung2 selama hamil ini rata-rata per hari ke kamar mandi adalah 10 kali sehari, bhahahaha

Sekian dulu sharing mengenai nutrisi dari Ayu, semoga bsa jadi memori dan pengiat bagi Ayu di kehamilan berikutnya (ceilah,,,dah mikir kehamilan berikutnya aja, hahahaha yang ini aja belum lahir)


Cao!!




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas