Olah Raga saat Hamil

Assalamualaikum Wr. Wb

Hari ini Cirebon lagi musim hujan, cuaca mendung dari subuh hari sampai malam. Hujannya cukup besar, bahkan lebih mirip kaya badai, mungkin karena dekat pantai ya, jadi karakteristik hujannya kaya badai di tengah laut gitu.

Di cuaca yang sendu dan dingin ini Ayu mau sharing lagi tentang tema kehamilan. Hari ini mau membahas tentang olah raga saat hamil. Boleh atau nggak sih? Bahaya ga buat janin? Wah kalo lagi hamil jangan olahraga dulu deh, banyakin tidur aja, istirahat. Dan banyak lagi komentar-komentar tentang kehamilan dan olah raga.

Ok deh, mulai dengan cerita dulu aja ya. Saya mengawali kehamilan ini dengan ketidaktahuan. Ya seperti ibu-ibu lainnya yang nggak ngeh kalo lagi hamil di awal-awal trimester 1. Waktu itu saya lagi getol banget sama olah raga, ehh taunya baru ngeh pas 4 minggu kalo ternyata saya hamil. Hemmmm berarti janin ini sudah saya ajak berolah raga selama empat minggu dan ga ada keluhan apa-apa.

Pas tau hamil, mulailah kena sindrom over protective. Yes it happen, saya dan suami  sempat masuk euphoria ini. Orang tua, mertua, kakak-kakak dan teman-teman semuanya satu suara menyarankan untuk istirahat aja, jangan banyak gerak. Suami? Hemmm jangan ditanya, kayanya pas tau saya hamil dia anggap tubuh saya terbuat dari kaca yang vulnerable banget, kalo jatuh bisa jadi pecah, heheh, bahagia sih, baru banget mengalami perasaan diprotect banget kaya gitu. Langsung deh ada aturan dirumah kalo kerjaan rumah kaya nyapu dan ngepel dialihkan ke suami, segera beli mesin cuci supaya ayu nggak nyuci manual lagi, dah ada mesin cucipun ayu nggak boleh nyuci. Baju yang disterika baju kerja aja, baju rumah langsung lipet, dan aturan-aturan lainnya yang hanya menyisakan pekerjaan memasak buat ayu kerjain dirumah, ok baiklah.

Tapi honeymoon early pregnancy kaya gitu ya ga bertahan lama. Justru dari dalam diri sendiri yang berontak, biasa deh, selalu ada yang berbisik dalam kepala ini mengomentari kondisi yang sedang terjadi, dan menyadarkan mengenai realita. Halooooow ibu hamil bukan orang sakit, itu dia jeritan batin yang pertama bikin Ayu sadar untuk wake up. Memang sih ada penyesuaian hormone kehamilan yang bikin kita nggak kenal sama diri sendiri, banyak hal yang terjadi dalam tubuh tanpa bisa kita control dan pahami, hahahh, kalo dah gini tinggal nanya ke suami :” Bang Aku tuh kenapa sih?” terus dijawab “ kamu tuh hamil”. Dan pertanyaan jawaban seperti itu berlangsung sangat sering diawal kehamilan, tapi setiap itu juga saya sadar kalau semua tanda dan gelaja ini muncul karena saya hamil, karena ada yang tumbuh dalam Rahim, bukan karena ada kanker yang metastase atau sumbatan pembuluh darah. Maka disitu saya bahagia.

Setelah saya pelajari tubuh saya saat hamil ini, saya menyimpulkan ada beberapa ha yang membuat saya tetap dalam kondisi waras. Pertama keep engage with community activity, ia betul banget nih, kalo saya tetep keep in touch sama komunitas yang saya ikutin, maka saya mulai bisa membawa tubuh, bukan dibawa oleh tubuh. Saya tetap belanja ke warung, ketemu ibu-ibu komplek, tetap datang pengajian liqo minggan, tetap lapor kholas ke group ODOJ 24, dll. Kedua, saya suka membuat tuliasan baik buat di blog ataupun di buku diary, ia ini asik banget buat bikin mood nggak nge swing kesana kemari. Dan terakhir nih, yang paling ampuh, adalah berolah raga.

Olah raga, ga salah? Saya juga sempat ragu sama diri saya, apa bisa hamil dan olah raga dijalankan bersamaan. Well, hey ternyata bukan bisa lagi tapi dianjurkan. Dari buku yang saya baca dan ulasan internet yang saya ikuti, berolahraga saat hamil itu banyak memerikan manfaat. Secara teori aja nih ya, tubuh bayi dan tubuh kita itu disambungkan dengn tiga utas pembuluh darah (dua vena dan satu arteri) terbungkus bersama dalam satu tali yang disebut umbilical cord dan menempel pada paceta which is kumpulan pembuluh darah yang nempel di dinding Rahim buat menyerap nitrisi dan oksigen dari si ibu buat pertumbuhan dan perkembangan si anak. Nah, berolah raga itu bermanfaat pada memperlancar peredaran darah dalam tubuh, termasuk membuluh darah yang masuk ke si bayi. Bisa bayangin dong, betapa si bayi kesenengan kalo si pembuluh darah yang menjadi pusat perkembangannya lancer menghantarkan oksigen dan nutrisi. Kalo dikata jalan, pembuluh darah yang diajak olah raga itu kaya jalan tol, lancer jaya. Kalo pembuluh darahnya ga dilatih olahraga mungkin seperti jalan arteri yang sempit dan banyak pedagang pasar tumpah dipinggir-pinggirnya, tersedat. Oh ia, kalau peredaran darah lancer, bisa juga menghindarkan ibu dan bayi dari kondisi gawat yang disebut pre-eklamsia atau eklamsia. Ini adalah kondisi dimana si ibu menglami beberapa tanda gangguan pada tubuhnya seperti tekanan darah di atas normal, terdapat protein di urine, dan kalo dah eklamisa ibu bisa kejang-kejangan dan koma. Apakah bahaya? Oh ia tentu saja, bisa bikin gangguan peredaran darah ke janin, walhasil pertumbuhan janin terhambat, bayi lahir bisa BBLR (Berat badan lahir rendah) atau IUGR (Intra Uterine growth restriction) atau keterlambatan pertumbuhan janin dalam Rahim yang bisa mempengaruhi perkembangan setelah lahirnya. Oh ia, tapi perlu diingat, kondisi Pre-elamsia, eklamsia, BBLR, IUGR itu banyak faktornya, bukan cuma dari factor rajin olah raga atau nggak.

Selanjutnya, dengan berlahraga, maka tubuh akan merilis hormone kebahagiaan, atau endorphin. Nah si hormone yang tugasnya bikin bahagia ini bisa mengurangi kondisi mood swing saat hamil. Asli deh, kalo habis olahraga nih ya, badan kan panas, kulit merah, keringetan, duhh itu minum sambil selonjoran kaki aja dah bahagia, dan dijalamin, the rest of the day, you will feel full of energy and positive.

Lalu, jenis olah raga seperti apa? Nah kalo saya sarankan sih lakukan olahraga yang sebelum hamil kamu kerjakan. Kalo dulu saya dari sebelum hamil sukanya aerobic low impact, jalan pagi dan yoga for beginner. Nah, saat hamil, saya memilih untuk menghentikan aerobic, walupun low impact tapi ada gerakan-gerakan Jack yang lompat2 gitu. Jadi yang saya terusin adalah yoga dan jalan pagi. Kenapa Yoga? Karena gerakannya slow, awakening movement, dan cukup banyak bakar kalori, oh ia satu lagi, dari yoga ini kita diajarkan untuk melatih napas kan ya, inhale dan exhale which is very useful dalam proses melahirkan kelak. Saya ikutin semua gerakan dasar yoga kecuali gerakan baby cobra yang posisi perut jadi dibawah dengan kepala diangkat, nah ini aga karagok gitu, secara perut dah berisi. Kalo dari pengalaman nih, gerakan-gerakan yoga kaya table position, cat-cow, child position itu ampuh banget buat mengurangi nyeri pinggang, punggung, dan bahu. Terus gerakan-gerakan lainnya juga bisa membuat otot panggul, pinggang, dan otot reproduksi system jadi kenceng dan kuat. Nah kalo gerakan paling favorit saya adalah bridge posisition, saat menikan perut ke atas, kita lihat perut semakin bulat, naik dan turun seiring inhale dan exhale, duh romantisnya:)

Kalo mau olah raga apa saja yang perlu diperhatkan. Pertama adalah Tanya tubuh sendiri, apakah dia dalam kondisi fit atau nggak. Kalo lagi nggak prima, mending istirahat deh, kadang kalo dipaksain olah raga malah makin sakit. Patikan kondisi kandunga dalam kondisi sehat, nggak ada penyulit yang mengharuskan kita bedrest. Pastikan minimal 1 jam sebelum olahraga kita dah makan makanan berat dan berkalori, dan pastikan tubuh terhidrasi dengan baik, minum 1 gelas air sebelum mulai, kalo aus ditengah-tengah bisa minum, dan minum lagi setelah olah raga. Oh ia, kalo saya memulai olah raga rutin sejak kandungan berusia dua bulan dengan durasi 40 menit satu sampai dua kali seminggu.

Semoga dengan ikhtiar ini bisa mempersiapkan badan kita buat melahirkan kelak, jangan lupa berdoa kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam bersalin.

Sampai jumpa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Sasana Tresna Werda Karyabakti Ria Pembangunan Cibubur