"Bon, kalo kamu nggak nemuin aku di Syurga, tolong cari aku ya"

1 Desember 2018 pukul 05.30

seorang teman di WAG angkatan 2008 mengabarkan tanpa babibu

"Teman-teman"


"Rindang Kahirani meninggal"

"Tadi subuh dicek sama Ikbal katanya sudah dingin, meninggal dalam tidur"

reaksi Ayu saat itu ada panas di mata dan degup jantung berdebar, air mata bercucuran mendadak, dan istigfar, perasan tak percaya dan kaget membawa pada efek shock bikin napas terengah dan teriak teriak manggil Ayah Eky, sambil refleks nge WA ikbal nanya...

"Assalamualaium ikbal"
"Bal mau minta konfirmasi"
"Iebon kemana Bal?"

dan ikbal tak menjawab pesanku...yang menjawab justru pesan pesan di WAG yang kami ikuti bersama. pesan yang menyedihkan, menyayat hati, mengiris dan membentuk luka kehilangan yang cukup dalam

ya, sahabat baikku ini telah Allah panggil kembali ke pangkuan-NYA, ia yang paling pertama mendahului kami sahabat forkom 2008, dia orang baik, daku bersaksi sekali lagi, dia orang baik

...

rasa sedih masih menggelayut di ujung mata sampai sekarang, dia datang beberapa kali dalam mimpi, dengan senyumnya yang khas, dengan tingkah kebodorannya yang bikin kita sering terawa lepas di tiap cerita-cerita dari hati ke hati yang kami sering lakukan...

sudah cukup lama kenal Iebon, dari kelas 3G SMPN 1 Bogor. tau dia dari kelas 1 SMP, karena dia pernah menang lomba mengarang tema di jakarta, juara 1 dan dipanggil ke depan saat upacara bendera,,,lalu Allah takdirkn kami untuk sama sama mengabdi di DKM Arrahmah SMAN 1 Bogor. dan beruntungnya bisa kenal iebon lebih dekat lagi karena kita satu mentoring plus waktu kelas 3 SMA

dari mentoring plus itulah kami diamanahi untuk bergabung di FORKOM ALIMS 2008, menjadi mentor di SMANSA dan menjalankan organiasi forkom selama 7 tahun bersama, tepatnya dari 2008-2014, dari jadi staff kroco, sampai jadi Majelis Syura. 

dan liqo kamipun terus satu kelompok, cuma pisah pas aku ke Amerika dan iebon ke Jepang.

so I can say...I know her deep more, I know her

and I love her, I love her as a best friend

So now, I miss her, miss her so much

intensitas bertemu mulai drastis berkurang saat Ayu harus pindah ke Cirebon, cuma bisa saling WA WAan aja

waktu Fatih 3 bulan sama Iebon dikirim tempat minum sedotan bandul...

...

Ayu sama Iebon banyk berbagi kisah, banyak saling membantu proker, mencari koping dari stressnya menjalani kuliah di dunia medis, dia di kedokteran hewan dan aku dikeperawatan, menertawai panggung sandiwara hidup masing-masing, heheh, curhat dan membagi golden ways, mencharge ilmu agama bersama-sama, dan...saling meguatkan, yah itulah yang dilakukan paling sering, dua jiwa lemah ini paling sering saling menguatkan agar terus bisa berdiri tegak menjalani fase hidup saat itu, memilih jurusan kuliah, masuk kuliah pertama, UTS, UAS, Forkom, Kampus, prestasi kampus, calon masul-masullah, exchange ke luar negeri, skripsi, sidang, wisuda, profesi, S2, nikah,hamil, melahirkan, dan menyusui...

banyak, sudah banyak kisah saling berbagi

jadi, kehilangan ini betul-betul menjadi pengingat bahwa setiap yang bernyawa kan mati

Ya Allah berikan tempat terbaik baginya

ia yang selalu ingat hari ulang tahunku

ia yang sering memberi aku kado dan hadiah

teman jalan dan ngangkot saat liqo

ia yang menyadarkan ku untuk fokus di sekolah saat dunia kampus melambai lambai menarik

ia yang sering main ke rumah karena menghindari jam macet pulang ke Ciampea

dia yang menguatkanku saat pilihan pilihan sulit dalam hidup 

ia yang memberikan buqet bunga pernikahanya kepadaku

ia yang bantu menjadi panitia nikahnnya

banyak. telalu banyak untuk didaftar satu persatu kebaikannya....

aku ingat satu percakapan penting kala itu,,,saat kita mengikuti kajian bertema Dzikrul maut

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata kepada sahabat-sahabatnya,

”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Rabb kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”

Good bye my friend, I'll see you In Jannah InsyaAllah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Bapakku