Kajian Indonesia tanpa JIL

"If you tolerate this, than your children will be next"


This in the sentence above is prefer to JIL aka Jaringan Islam Liberal.

Kemarin, tepatnya 18 November 2012 saya ikutan kajian kontemporernya IMAGO (Inspirasi Muda Bogor) yang dilaksanakan di Gedung PKK Mawar. Kajian ini sangat penting bagi saya, karena ini adalah acara bersama pertama kelompok MP yang baru saya pegang. :)

Pembicaranya adalah A' Akmal Sjafril, kakak kelas Smansa yang jadi penulis Buku Islam liberal 101. Alhmdulillah sudah sempat membaca bukunya, jadi pas ikut kajiannya nyambung gitu, nggak banyak tanda tanya. kalo menurutku sih memang baiknya sudah harus membaca bukunya dulu, coz dalam kajiannya A' Akmal banyak memaparkan bukti-bukti ke-kurang-ajaran Jaringan Islam liberal dan cara-cara konyol dan sampah yang mereka lakukan untuk memutar-balikkan pemikiran orang yang melihat, membaca, atau mendengarnya, dan hal itu jadi suatu bentuk shocking moment buat yang belum membaca bukunya.

Sampul buku Islam Liberal 101

Dalam paparanya, A' Akmal yang dimoderatori oleh Agus Sutisna ini mengatakan JIL bukanlah Islam, dari maknanya saja tidak bisa disatukan antara Islam dan Liberal:

Islam artinya taat atau tunduk
Liberal artinya bebas

tuh kan opposite! yang satu taat yang satu bebas, mana bisa disatukan. Lebih lanjut A' akmal kasih tau kita siapa-siapa aja tokoh JIL yang harus dihindari, anara lain seperti Luthfi Assyaukanie, Prof Qosim Mathar, Ulil Abshar Abdalla, dll

Hal yang paling konyol sepanjang masa adalah rukun imannya orang-orang JIL. demi apapun 6 landasan islam liberal itu not make sense. satu contoh landasannya adalah "membuka pintu itjihad pada semua dimensi Islam." padahal Itjihat itu hanya bisa dilakukan pada tataran mualamah. pada masalah ibadah mahdoh, Itjihat hanya boleh dilakukan oleh kalangan ulama soleh. dan tidak ada ruang sama sekali untuk Itjihat untuk malsah Illahiah.

untuk menghalau agenda JIL, ada 3 yang harus kita laksanakan bersama sebagai umat islam:
1. Pengerusakan sistematig harus ditanggulangi secara ssistematis pula
2. perlu adanya gerakan massa untuk mendukung para ulama
3. penanggulangan serangan pemikiran tidak dapat dilakukan kecuali dengan membangun kembali tradisi ilmu

I am not tolerate JIL, and this is my action to save my future generation!

One finger movement---> Indonesia Tanpa JIL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas