Ujian KDP : Perineal Hygiene

Assalamualaikum Wr. Wb.
Team terhebat: dari kiri ke kanan: Kak Yuli, Kak Asri, Citra, Rensita, Chandri, Bapak Nano, Kak Tyas, Ibu Enie, Kak Rizka, Rosiana, Saya, Ibu Ning, Bapak Asep, Bapak Agus
Gerbong selanjutnya untuk profesi adalah gerbong Keperawatan Medikal Bedah, ini adalah gerbong yang, hemm kalo ayu sendiri sih menghadapinya sangat antusias dan mempersiapkan diri untuk bisa maksimal menggali ilmu yang bakalan banyak bertebaran. gerbong KMB ini SKSnya lebih banyak dari yang lain, 5 SKS, bener deh penesaran banget sama gerbong yang satu ini. InsyaAllah ayu bakal menjalani gerbong KMB di RS. Fatmawati. kalo kata Mbah Cumi, di Fatmawati itu Asik banget, sumpah bikin penasaran.
Barusan baru aja baca twitternya angkatan 2009, katanya banyak yang belum bisa move on dari KDPnya, terus terang saya juga belum bisa Move on. sungguh sangat beruntung sekali saya bisa merasakan bimbingan dan dampingan dari rekan-rekan mahasiswa Profesi di RST DD kemarin, terutama kakak-kakak ekstensinya.


tapi ya sudahlah, profesi harus terus berjalan.


oh ia, mau nulis tentang ujian KDP kemarin.
Jadi setelah dilakukan pengocokan, ayu mendapatkan pasien Ibu N berusia 67 tahun yang memiliki diagnosa medis CHF dan Pneumonia. klien saat dilakukan pengkajian tidur dalam posisi supine, klien selalu dalam posisi supine dan terlihat mengantuk. klien telah menjalani perawatan selama 18 hari di RST DD. klien ditemani oleh anak ke-3nya, data-data banyak didapatkan dari keluarga klien.


dari proses observasi didapatkan data mata dan pipi klien terlihat kotor, klien belum mengganti diapers dalam 6 jam terakhir, gigi klien telihat kotor bekas sisa makanan, kuku klien terlihat panjang dan kotor. keluarga klien menyatakan belum membersihkan dan menganti pakaian klien karena tidak bisa membuka pakaian pada lengan yang tepasang infus.


selanjutnya dilakukan pengkajian dengan cara wawancara dan pemeriksaan fisik Head to toe. dari hasil wawancara didapatkan hasil klien ingin tubuhnya diseka dan kukunya di potong. hasil data TTV menunjukan rentang normal, terdapat oedema di area lumbal dan telapaak kaki, terdapat suara jantung tambahan (tapi pemerikasa belum ahli dalam mengenalinya). terdapat luka tekan derajat satu di os. sakrum. klien mengeluh nyeri pada area tersebut.


dari hasil pengkajian tersebut didapatkan data yang menundukung penegakan diagnosa defisit perawatan diri: mandi/hygiene. selanjutnya dirumuskan intervensi yang paling dibutuhkan klien saat ini adalah mandi di tempat tidur dan perineal hygiene.
maka, perineal hygiene saya ambil menjadi prasat yang saya pilih untuk diujiankan. 


pembimbing yang menguji saya waktu itu adalah Kak Winata a.k.a Clinical Instructure-nya si candri. setelah itu saya mulai merapihkan data di form pengkajian, merumuskan diagnosa, tujuan dan kriteria hasil, dan rencana intervensi keperawatan. dilanjutkan dengan membuat Laporan Pendahuluan berisi definisi prasat, prinsip, tujuan, alat da bahan, prosedur, dokumentasi, dan referensi.

siaplah saya untuk diuji.


Alat dan bahan sudah lengkap, saya mulai menyeka Ny. N. dari mulai wahah; fontanel, mata dari kantus dalam ke luar, pipi, mulut, leher, lalu dibasuh dengan air bersih. mulai ke thorax dan abomen, lalu ke lengan terjauh dan terdekat, lanjut lagi ke ekstremitas bawah terjauh dan terdekat, dengan bantuan keluarga klien, posisi klien dimiringkan, lalu dilakukan penyekaan di bagian punggung sekaligus dilakukan back massage, dan saat akan melakukaan perineal hygiene, saya panggil kak Winata untuk menilai, dengan sebelumnya meminta izin kepada pasien dan keluarga.


nggak sampai lima menit ujian selesai, Kak winata membantu untuk mengedukasi keluarga klien, sementara saya memakaikan pakaian , setelah pasien terlihat rapih, saya berikan finishing touch dengan memberikan bedak ke wajah klien, and she look so fresh and clean.


ups, tapi nail care belum dilakukan, sayapun kontrak ulang akan meneruskan memotong kuku klien setelah saya diskusi post test dengan Kak Winata. di post test saya diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi diri pada tindakan yang baru saja saya lakukan. diskusi kurang lebih 5 menit membahas tentang hygiene, menjaga privasi, luka tekan, edukasi keluarga pasien, dll, dan semuanya dirangkum oleh kak winata dengan kata "so far so good". all right!


setelah diskusi, kembali saya meneruskan self hygiene pasien dengan memotong kuku klien, dengan sebelumnya saya lakukan perendalam kuku di air hangat selama 3 menit. dan sayapun berpamitan.


dan bayaran tertinggi dari ujian ini adalah:
1. mendapatkan pahala Ibadah dari Allah swt, InsyaAllah
2. klien yang berusaha untuk mengucapkan "Terima Kasih" dengan tatapannya yang dalam kepada saya, padahal saat interaksi diawal klien hanya tidur dan menutup matanya. rasanya itu,,,melted, dan ada rasa hangat didalam dada, rasa puas dan bangga bisa berguna bagi orang lain.
3. mendapatkan evaluasi yang baik dari kakak penguji


semoga pengalaman baik ini bisa membuat saya bisa semakin percaya kepada diri saya sendiri bahwa saya mampu dan bisa menjadi perawat profesional yang mampu mengaplikasi segala ilmu yang terintegrasi dalam sikap "caring" saya.



Amin Ya Allah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Prosedur Pemberian Obat supositoria