Mengkaji Status Hidrasi Pasien

Pentingnya Air

Sekitar 70% tubuh manusi terdiri dari air. Sel tubuh sangat tergantung pada jumlah air yang tepat volumenya untuk dapat bekerja dengan efisien. Air berfungsi sebagai system stransportasi utama tubuh dan merupakan elemen utama yang membentuk compartemen cairan ekstraselular, limfe, darah, dan urin. Sel tubuh menjadi bersifat selektif permaebel selama terjadi pergerakan larutan yang terkandung. Dengan kata lain, didalam sel tubuh, air dipertahankan konstan dalam voleme tertentu untuk menunjang suatu sel agar mampu bekerja secara efektif, atau disebut sebagai Homeostasis. 

Air terbagi menjadi beberapa bagian dalam tubuh :

1. Intracellular (cellular)  30 Liter
2. Cairan Ekstracellular  12 Liter
3. Konten Vaskuler  3 Liter

Seluruh kompartemen ini membutuhkan volume air yang konstan untuk mampu bekerja secara efektif. Jika salah satu kompartemen mengalami kekurangan volume air, tubuh mengalami dehidrsi. Maka, kompartemen mengalami dehidrasi dengan urutan yang spesifik. Di mulai dari system vaskuler lalu diikuti kompartemen ekstracelular, dan terakhir adalah kompartemen selular. 

Air bukan satu satunya system transortasi dalam tubuh, ada juga jalur kelenjar eksresi. Air selalu berkurang volumenya dari dalam tubuh terutama keluar menjadi urin. Keringat yang terlihat dan keringat yang keluar tanpa disadari (invisible water), uap air yang menguap melalui sistem pernapasan jumlahnya mendekati 2.5-3 liter per hari pada orang dewasa, dan air yang hilang ini harus diganti setiap harinya sesuai dengan table dibawah ini. Perlu diperhatikan bahwa jumlah ini dapat meningkat setelah melaukan olahraga, sehingga setelah aktivitas fisik, jumlah air yang dikonsumsi harus ditingkatkan.

Kebutuhan masuk dan jumlah keluar air dala tubuh


Tanda dan gejala dehidrasi

  1. Gejala pertama dari dehidrsi adalah rasa haus
  2. Lidah kering adalah indicator dehidrasi selanjutnya, seseorang akan merasakan sulit bicara karena lidah kering dan lengket pada langit-langit rongga mulut
  3. Turgor kulit meningkat, yang teramati adalah kulit tampak kering
  4. Mata mengecil, sayu, atau cekung
  5. Fontanel pada bayi terlihat mengendur ke dalam
  6. Urin berwarna pekat dan jumlahnya sedikit sebagai kompensasi dari kondisi cairan tubh yang berkurang didalam sel
  7. Tekanan darah akan berubah
  8. Nadi akan meningkat sebagai kompensasi dari tekanan darah yang berubah
  9. Darah yang kekurangan air akan mengental, sehingga pembuluh darah akan menyempit unuk membuatnya mampu bersirkulasi dalam tubuh, hal ini akan dirasakan sebagai nyeri kepala pada seseorang yang dehidrasi
  10. Jika kondisi ini tidak diperbaiki, maka tenakan darah akan drop, dan jika cairan belun tergantikan juga, kama seseorang akan mengalami kondisi syok yang disebut sebagai syak hipvoemik
  11. Dehidrasi kronik (biasanya terjadi pada seseorang yang memang menguragi minum agar dapat mengontrol kondisi inkontinensia urin, atau seseorang yang tidak bisa minum) akan mengalami masalah konstipasi dan ganggungan pada ginjal
  12. Hal-hal yang dapat menyebabkan dehidrasi harus diantisipasikan, antara lain yaitu:


  • Tidak cukup minum
  • Alkohol
  • Merokok
  • Caffein
  • Panas matahari
  • Demam
  • Infeksi
  • Muntah dan diare
  • Kondisi sakit (Diabetes mellitus)

Pada orang dewasa, jika terjadi kondisi dehidrasi, makan penanganan segeranya adalah dengan minum. Saat penyebab dehidrasi adalah suatu penyakit, status dehidrsinya dapat ditolong dengan infus cairan intravena. Penngantian cairan pada bayi dan akan-anak harus dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kelebihan cairan.

Daftar Pustaka :
Hilton, P., A., (2004) Fundamental nursing skill. Philadelphia: WhurrPublisher

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kontrol Hamil ke Puskesmas

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu