IELSP-PDO day 1

PDO alias Pre Departure Orientation nggak asing buat penerima beasiswa ke luar Negri, bahkan Amerika mewajibkan penyelenggara beasiswa untuk melaksanakan PDO sebelum keberangkatan. kenapa?coz we are difference In culture. jadi supaya Culture shocknya bisa diminimalisir, maka PDO menjadi penting.
Baiklah, PDO Arizona Grantee dimulai tanggal 5 Februari, alias hari minggu. tau nggak, untuk hadir PDO pada hari minggu saya harus meninggalkan ujian tahsin yang udah dua bulan ini diikuti, dan barang pasti harus ngulang di tahsin dua pada periode berikutnya karena nggak ikutan UAS, but once again!, live is choice! seperti Ayu yang memilih untuk menunda kuliah sampai dua smester untuk mengikuti program pertukaran yang hanya dua bulan ini. dan moto hidupku sekarang adalah "Lahir bersama angkatan 2007 (1989), sekolah bersama angkatan 2008, dan lulus kuliah bersama angkatan 2009". ayu sih yakin ada hikmahnya, tapi masih aga sedih aja, harus berpisah dari peer group kuliah yang udah kaya sodara sendiri, Magic, ayu pasti rindu kalian. udah kebayang ntar pas profesi bakalan sendirian nggak ada temen 2008, tapi Alhamdulillahnya ada, Dian Fitriani, mahasiswa FIK yang Exchange ke Charles Darwin University.

Sekitar Pukul 09.00 WI, Ayu janjian sama Rian Triana, Penerima Beasiswa IELSP juga dari IPB di Stasiun Bogor. belum pernah ketemu muka langsung, hanya chatting-chattingan aja di FB, seru juga sih, jadi pas masuk area stasiun mata mulai fokus nyariin orang yang mukanya terpampang di FB, muterin kepala 180 derajad, dari kanan ke keri, menyisir satu persatu orang di stasiun, akhirnya ada juga yang jalan menuju ayu pake tas biru, itu Rian!

Lalu sembari berkenalan dan mengobrol ala orang baru kenal kami pun naik ke kereta Commurer line.
"Rian Temenya Maya Widyastiti yah?"
"Ia, dia itu sekretaris, terus rian itu komisi ... yang ada dibawah sekretaris"
dan pembicaraan kita pun lebih banyak ngomongin si Maya-,-

satu jam lebih di kereta, sampai terkantuk-kantuk nundutan karena nggak ada topik lagi untuk dibicarakan, kamupun sampai ke Stasiun Cikini. lalu bergegas turun dan mencari taksi.
"Tau nggak sih Rian, sebenernya mental gw itu mental bajaj"
"Sama Rian juga lebih milih berhentiin bajaj dibanding taksi"
"tapi yah udah deh, coz diamanahinyaa harus naik taksi"
hahahhaha itulah segelintir percakapan kampungan ala ayu dan Rian, tapi emang bener kok this is my first time to stop the taxi, secara  di Bogor isinya angkot semua!

Melalui jalan jakarta Pusat yang ramai lancar, kami pun menuju hotel New Idola tempat kami menginap. hotelnya sederhana dan cukup bagus.

Sesampainya disana, kami celingak-selinguk, karena belum boleh check in, nah katanya Grantee yang lain juga udah dateng, tapi dimana mereka? yah udah deh ditunggu aja. ditunggu sambil deg degan lagi, seperti pertama kali ketemu rian tadi, ada perasaan lain saat akan kopi darat sama temen-temen yang cuma kita kenal di FB. Nggak lama mereka datang, berserombol, habis makan katanya, kamipun berkenalan satu persatu sambil nyengir kuda^^

Saatnya Pembagian Kamar, Ayu sekamar dengan Sarita Desyana dan Annisa Rachmi yang ternyata keduanya adalah wong kito galau, ups wong kito galo alias orang Palembang. hemmm seru jiga denger kebiasaan mereka makan Mpek-Mpek, bahkan orang tua sarita sampai nyetok ikan tenggiri di deep freezer untuk ngebuat Pempek yang menjadi camilan wajib setiap hari< alamak
kalo bagi Ayu Mpek-Mpek itu barang Mahal, bayangpun dikios pempek deket rumah, harga yang besar 15 ribu, sedang yang kecil 7 ribu, jadi kalo ayu jarang-jarang aja makan pempek. Dan Annisa Rachmi Membawa sekeranjang besar Pempek untuk dibagikan ke grantee yang lain nanti malam, tapi khusus buat ayu dan sarita temen sekamarnya, kami bisa makan Pempek duluan, Pempek bakar, hemmm ternyata enak ya, walaupun bentuknya menakutkan, bahkan Nisa harus meminta maaf terlebih dahulu saat membuka kemasannya, tapi dibalik bentuknya yang buruk rupa, ada kelezatan yang sangat khas disetiap gigitannya, habislah 3 biji Pempek Palembang panggang:9

Hari pertama kita pakai untuk saling berkenalan dengan bertukar makanan dan cindra mata khas dari daerahnya masing masing, ayu bawa roti unyil daro Bogor, Nisa Pempek dari Palembang, ada yang bawa getuk, wingko, keripik apel, keripik tempe, sale, belut goreng, moci, keripik, rinuak, jelly aloevera, pokonya pas ditumpukin jadi gunungan oleh-oleh, sumpah deh bikin kalap. oh ia sembari makan makaan kita juga memilih ketua dan wakil, terpilihlah Hanif dan May.

Pukul 4 sore, ada visa Breafing dari Mba Chi Chi dan Mba Venti, mereka adalah bagian dari IIEF yang mengurusi IELSP. dan dunia ini sempit kawan, ternyata Mba chi chi yang selama ini kita cuma berkomunikasi lewat email, adalah Anak Smansa angkatan 2000. taulah narsisnya anak Smansa kalo ketemu, berasa ketemu saudara sendiri, padahal saya Smansa Angkatan 2008, hihihi. Mba Chi Chi juga orang bogor, dan setiap hari naik kreta untuk kerja, pantesan aja ini mukanya kaya familier gitu, biasa kan kan kalo anak kereta itu sering ketemu, tau muka, tapi nggak tau naka, dan hal itulah yang terjadi antara diriku dan Mba Chi Chi, dan kami pun seketika akrab dengan label "Alumni sma Negeri 1 Bogor!" Love you full deh kotak sabun.

Wah sampai segini dulu yah untuk Hari pertama PDO, ntar kita sambung lagi untuk hari ke dua dan ketiganya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas