mereka ingin dipanggil hanya Joe,Elizabeth, dan Allison, tanpa Bapak atau Ibu sebagai Prefix

saya kalo nulis tuh ngerapel Hhahahaha

Abis kalo tiap hari nggak sempet

Untuk melatih bahasa Inggris, seluruh mahasiswa AECP akan masuk dua core class, kelas pertama adalah Reading/writing dan kelas kedua adalah Listening/Speaking. ada juga satu kelas Elektif yang mensupport core class tersebut.

Kelas pertama adalah kelas Reading/Writing. kelasnya seru banget, nama Gurunya Joe. yang yang beruntungnya Joe pernah tinggal di Indonesia selama 14 bulan di tahun 1995 kalo nggak salah, so dia bisa bahasa Indonesia. pertemuan pertama dia langsung sapa saya " apa kabar?" dan langsung bicara panjang lebar tentang Indonesia, tentang Jakarta yang macet, polusi, Indomie, dan jika dia sedang menerangkan suatu vocabulary, dia akan menjelaskan maknanya dalam bahasa Inggris, lalu menyebutkan bahsa Spanyolnya, lalu menatap saya dan menyebutkan bahasa Indonesianya. baguslah, jadi nggak perlu bawa kamus tiap hari. Oh ia fakta menarik yang Joe bilang adalah, bahasa Indonesia adalah bahasa yang paaling mudah untuk dipelajari, nggak ada tenses, nggak ada gender, vacabularynya mirip sama bahasa Inggris, seperti coffee bahasa Indonesianya kopi, dan dengan logat bulenya, Joe bilang "Kopi pait" dan menyebut dirinya Bule,,,hahahah seru banget dah nih guru. oh ia hal lain yang bikin kelas ini seru adalah bagaimana guru itu mengajar. Jauh beda sama Indoensia, i can say that. mereka sangat amat menghargai waktu, nggak oernah terlambat, kalo kelas mulai jam 8.35, ya betul itu, jam 8.35 dia bakal membuka kelas, mereka sangat menghargai pendapat, mereka sangat ramah, mereka senang untuk memberi araahan secara personal, mereka bukan seperti dosen tapi seperti teman. aku jadi sadar, kalo beberapa dosen Di FIK UI ternyata telah mencontoh gaya mengajar dosen di luar. 

Kelas kedua adalah kelas :istening dan Speaking. Nah kalo disini saya diajar dengan Elizabeth. cuantiq banget, karakteristik cantik orang Indonesia ada di dia semua, putih, tinggi, rambut panjang. aku nyaman banget sama dia, jadi nggak segan untuk ngomong dan memberikan pendapat. yang paling The best itu adalah cara dia mengajar, sangat terorganisasi. tulisanya rapih lagi. jadi gini, setiap sebelum kelas mulai, Elizabet akan menulis di sisi kelas jadwal apa yang akan kita lakukan selama 150 menit kedepan, dia juga akan menyiapkan setiap kopian tugas yang akan diberikan, selain itu dia juga akan menempelkan Pos it dibuku yang akan kita bahas hari itu. pokoknya pengorganisasianya mantabs banget deh


yang terakhir adalah kelas elektif, saya mabil Volunteering Class. yang berhubung mau jadi perawat yah, jadi jiwa sosialnya harus diasah, salah satunya dengan mengikuti kelas ini. Nama Gurunya Allison, dia itu cuantiq banget juga. nah kalo kelas ini cuma 50 menit, jadi aga cepat gitu kelasnya. pertemuan pertama kita kenalan aja, pertemuan kedua membahasa bentuk bentuk volunteering dinegara-negara yang berbeda, kami semua saling presentasi informal tentang bentuk volunteering di negara masing-masing, ada Indonesia, Arab, china. pertemuan ketiga kita melakukan kegiatan volunteer, packing food, di...hemmm... diiii uuuuu,,,,,di,,,Salvation army..heheh..heheheh...hehehhe


"All Valunteering activities are based on religion in America" Allison 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumah Bersalin Hj. Srie Dody Gunung Batu Bogor

Kembali Melahirkan di Rumah bersalin H. Srie Dody Gunung Batu

Kontrol Hamil ke Puskesmas